Tujuan pendidikan menengah kejuruan SMK adalah menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu Ironisnya Badan Pusat Statistik BPS menyatakan bahwa pada tahun 2017 lulusan SMK menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran di Indonesia yakni sebanyak 11 41 persen darijumlah pengangguran terbuka yang mencapai 7 04 juta orang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia usaha dan industri tidak selalu dapat diikuti dunia pendidikan menjadi salah satu pemicunya Banyak guru SMK yang belum mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri DUDI untuk memberi bekal peserta didiknya memasuki dunia kerja Kemendikbud berusaha meningkatkan kualitas lulusan SMK melalui program kemitraan SMK dengan DUDI pada tahun 2011 2013 Program ini tidak dilanjutkan lagi karena adanya kesenjangan antara pelaksanaan manajemen program kemitraan dengan yang diharapkan Melalui buku ini penulis menawarkan model manajemen program dan model manajemen kemitraan guru produktif SMK dengan DUDI Analisis yang didasarkan dari hasil penelitian pengembangan disertai pengalaman penulis di dunia pendidikan menjadi alasan yang tepat bagi para guru dan tenaga pendidikan khususnya pada jenjang SMK untuk membaca buku ini Tujuan pendidikan menengah kejuruan (SMK) adalah menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Ironisnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada tahun 2017 lulusan SMK menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran di Indonesia yakni sebanyak 11,41 persen darijumlah pengangguran terbuka yang mencapai 7,04 juta orang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ...di dunia usaha dan industri tidak selalu dapat diikuti dunia pendidikan menjadi salah satu pemicunya. Banyak guru SMK yang belum mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk memberi bekal peserta didiknya memasuki dunia kerja. Kemendikbud berusaha meningkatkan kualitas lulusan SMK melalui program kemitraan SMK dengan DUDI pada tahun 2011-2013. Program ini tidak dilanjutkan lagi karena adanya kesenjangan antara pelaksanaan manajemen program kemitraan dengan yang diharapkan. Melalui buku ini penulis menawarkan model manajemen program dan model manajemen kemitraan guru produktif SMK dengan DUDI. Analisis yang didasarkan dari hasil penelitian pengembangan disertai pengalaman penulis di dunia pendidikan menjadi alasan yang tepat bagi para guru dan tenaga pendidikan, khususnya pada jenjang SMK, untuk membaca buku ini.