Air Mata Ranah Minang: Antalogi Puisi

Air Mata Ranah Minang: Antalogi Puisi

Jb Lamka; Andris Es Ye; dkk

Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00

Deskripsi Buku

Sebenar benarnya habis bukan berarti kehabisan kebenaran Kebenaran tersebut seluas alam pikiran Bagaikan sungai ia tak pernah kering karena Tuhan selalu ada Sehabis sakit ada kesembuhan Sehabis cemas ada keberanian Sehabis tangis ada gelak tawa Sehabis susah ada senang yang akan membentang Sehabis panas ada dingin yang terasa Sehabis badai ada hadir ketenangan jiwa Sehabis habisnya penghabisan kata yang habis Antologi puisi yang berjudul Air Mata Ranah Minang ini adalah kumpulan puisi yang secara tidak langsung mempertanyakan tentang sesuatu yang lenyap dari keindahan di negeri ini Penulis menguraikannya menggunakan kata kata yang dirangkai dengan indah dan mengajak pembaca untuk ikut memaknai setiap rangkaiannya Selamat membaca Sebenar-benarnya habis bukan berarti kehabisan kebenaran. Kebenaran tersebut seluas alam pikiran. Bagaikan sungai, ia tak pernah kering karena Tuhan selalu ada. Sehabis sakit ada kesembuhan. Sehabis cemas ada keberanian. Sehabis tangis ada gelak tawa. Sehabis susah ada senang yang akan membentang. Sehabis panas ada dingin yang terasa. Sehabis badai ada hadir ...

Detail Buku

Ketersediaan
1/1
Jumlah Halaman
90
Kategori
Sub Kategori
Penerbit
Tahun Terbit
ISBN
978-623-8620-62-3
eISBN
978-623-8620-80-7

Buku Rekomendasi

Lihat Semua