Deskripsi Buku
Teruntuk pembaca hellip kisah ini bukan edukasi yang bisa membuat wawasan kalian bertambah tetapi kisah ini menyiratkan sedikit pesan bahwa cinta tak harus selalu diucapkan dengan sekadar kata bahwa yang selalu ada belum tentu selamanya bersama bahwa sesuatu hal yang tidak mungkin bagi kita itu bisa saja mungkin jika Tuhan sudah berkehendak pelajaran tentang hati hati ketika berucap hellip semua terbukti atas kisah Nashwa dan Nazwan Ketakutan terbesar dalam hidup adalah ketika melihat sebuah fobia itu mengubah ingin menjadi angan Namun beralih dari itu hellip ketakutan terbesar pun ketika melihat orang yang kita sayang memilih abadi bersama Sang Kuasa Memilih meninggalkan luka dan duka usai kata cinta Kisah itu hanya sesaat karena semesta pun tak selamanya menyaksikan kita Namun kisah akan tetap bersemi dalam jati diri meski tak harus menjadi kasih yang abadi ldquo Terima kasih atas semua rasa yang tak bisa diucapkan oleh sekadar kata Tunggu aku di sana ya di tempat abadimu rdquo mdash Nashwa Anatasya
Teruntuk pembaca … kisah ini bukan edukasi yang bisa membuat wawasan kalian bertambah, tetapi kisah ini menyiratkan sedikit pesan bahwa cinta tak harus selalu diucapkan dengan sekadar kata, bahwa yang selalu ada belum tentu selamanya bersama, bahwa sesuatu hal yang tidak mungkin bagi kita itu bisa saja mungkin jika Tuhan sudah ...berkehendak, pelajaran tentang hati-hati ketika berucap … semua terbukti atas kisah Nashwa dan Nazwan.
Ketakutan terbesar dalam hidup adalah ketika melihat sebuah fobia itu mengubah ingin menjadi angan. Namun, beralih dari itu … ketakutan terbesar pun ketika melihat orang yang kita sayang memilih abadi bersama Sang Kuasa. Memilih meninggalkan luka dan duka usai kata cinta.
Kisah itu hanya sesaat, karena semesta pun tak selamanya menyaksikan kita. Namun, kisah akan tetap bersemi dalam jati diri, meski tak harus menjadi kasih yang abadi. “Terima kasih, atas semua rasa yang tak bisa diucapkan oleh sekadar kata. Tunggu aku di sana ya, di tempat abadimu.” —Nashwa Anatasya.
