Melalui goresan pena emosi meluap lebur kata kata menari dalam kisah kisah seperti di dalam antologi puisi Birunya Rindu Di sini penulis membagikan potongan potongan jiwanya kepada pembaca yang merindukan irama puisi Tiap relung waktu entah di pelukan rumah atau dalam penantian saat di sana ada kejenuhan yang meresap karena menunggu menyiratkan kesabaran Waktu itu gemulai oleh keteguhan Dalam heningnya penulis menumpahkan kata demi kata yang kemudian digarap dan abadi di halaman sebuah buku Di dalam panggung kehidupan kerinduan adalah warna universal Di halaman halaman antologi ini yang berjudul Birunya Rindu pembaca akan menemukan simetri perasaan dalam kalimat kalimat yang menggugah Melalui goresan pena, emosi meluap lebur, kata-kata menari dalam kisah-kisah, seperti di dalam antologi puisi "Birunya Rindu". Di sini, penulis membagikan potongan-potongan jiwanya kepada pembaca yang merindukan irama puisi. Tiap relung waktu, entah di pelukan rumah atau dalam penantian, saat di sana ada kejenuhan yang meresap, karena menunggu menyiratkan kesabaran. Waktu itu ...gemulai oleh keteguhan. Dalam heningnya, penulis menumpahkan kata demi kata, yang kemudian digarap dan abadi di halaman sebuah buku. Di dalam panggung kehidupan, kerinduan adalah warna universal. Di halaman-halaman antologi ini, yang berjudul "Birunya Rindu," pembaca akan menemukan simetri perasaan dalam kalimat-kalimat yang menggugah.