Cermin Bening Bilik Pesantren dari dampak modernisasi mempopulerkan Indonesia diri termasuk yang dalam lembaga v saat ranah ini mulai pendidikan pendidikan di pesantren Sehingga pesantren tidak dikatakan latah dan cenderung menjadi bulan bulanan kandungan peradaban nilai nilainya tidak modern yang kesemuanya sesuai dengan prinsip prinsip salaf Disinilah para kyai terlihat konsisten dengan nilainilai luhur kepesantrenan dan senantiasa melakukan muhasabah Nilai nilai kepesantrenan antara lain ketelitian dan kecermatan Para kiai pesantren sangat teliti dan cermat terutama dalam menerjemahkan alQuran al Hadits dan kitab kitab kuning Nilai yang lain kemandirian Kalangan pesantren sangat mandiri termasuk dalam berpakaian Pesantren memiliki karakter tersendiri misalnya ketika zaman penjajahan para kiai mengharamkan dasi Menurut Profesor Malik Madani hal ini sebagai bentuk perlawanan para kiai terhadap penjajah yang berdasi dan untuk membangkitkan semangat nasionalisme Karena sebagaimana perkataan Ibnu Khaldun orang yang kalah cenderung mengikuti orang yang menang Para kiai melarang berdasi agar kita yang saat ituCermin Bening Bilik Pesantren dari dampak modernisasi mempopulerkan Indonesia diri termasuk yang dalam lembaga v saat ranah ini mulai pendidikan pendidikan di pesantren. Sehingga pesantren tidak dikatakan latah dan cenderung menjadi bulan-bulanan kandungan peradaban nilai-nilainya tidak modern yang kesemuanya sesuai dengan prinsip-prinsip salaf. Disinilah para kyai terlihat konsisten dengan nilainilai luhur ...kepesantrenan dan senantiasa melakukan muhasabah. Nilai-nilai kepesantrenan, antara lain: ketelitian dan kecermatan. Para kiai pesantren sangat teliti dan cermat, terutama dalam menerjemahkan alQuran, al-Hadits, dan kitab-kitab kuning. Nilai yang lain, kemandirian. Kalangan pesantren sangat mandiri, termasuk dalam berpakaian. Pesantren memiliki karakter tersendiri, misalnya, ketika zaman penjajahan para kiai mengharamkan dasi. Menurut Profesor Malik Madani, hal ini sebagai bentuk perlawanan para kiai terhadap penjajah yang berdasi dan untuk membangkitkan semangat nasionalisme. Karena, sebagaimana perkataan Ibnu Khaldun, orang yang kalah cenderung mengikuti orang yang menang. Para kiai melarang berdasi agar kita, yang saat itu