Prolog Cukup lama waktu bagi Bagus Jayengresmi dalam mendapat didikan pengetahuan ilmu kanuragan dan ilmu kebatinan dari Ki Ageng Jambu Karang di Padepokan Ujung Kulon Jawa Dari ketekunan dan keunggulannya sang guru kemudian memberinya nama baru Amongraga yang berarti Si Pengasuh Raga Untuk menambah ilmunya dia diutus menuju ke Padepokan Wanamarta di kaki Gunung Lawu agar berguru kepada Ki Bayi Panurta sahabat masa mudanya Bersama kedua abdi setianya Jamal dan Jamil kembali Amongraga melakukan petualangan panjang Di perjalanan dia mendapatkan berbagai macam pengetahuan baru lagi terutama tentang sejarah masa lalu di tanah Jawa Kedalaman batinnya pun semakin terasah kuat dan tajam karena ditempa oleh berbagai macam pemahaman dan cobaan di sepanjang perjalanan Sesampainya di Wanamarta bukannya mendapatkan guru namun dirinya justru dianggap sebagai ulama muda yang mumpuni karena keluasan pengetahuan dan ilmu agamanya yang lebih tinggi dari Ki Panurta Di Wanamarta pula cinta datang merengkuh hatinya sebagaimana yang sebelumnya telah diramalkan oleh Ki Jambu Karang dan peri penunggu Candi Sukuh Prolog.. Cukup lama waktu bagi Bagus Jayengresmi dalam mendapat didikan pengetahuan ilmu kanuragan dan ilmu kebatinan dari Ki Ageng Jambu Karang di Padepokan Ujung Kulon Jawa, Dari ketekunan dan keunggulannya, sang guru kemudian memberinya nama baru : Amongraga, yang berarti Si Pengasuh Raga. Untuk menambah ilmunya, dia diutus menuju ke Padepokan ...Wanamarta di kaki Gunung Lawu agar berguru kepada Ki Bayi Panurta, sahabat masa mudanya. Bersama kedua abdi setianya, Jamal dan Jamil, kembali Amongraga melakukan petualangan panjang. Di perjalanan, dia mendapatkan berbagai macam pengetahuan baru lagi, terutama tentang sejarah masa lalu di tanah Jawa. Kedalaman batinnya pun semakin terasah kuat dan tajam karena ditempa oleh berbagai macam pemahaman dan cobaan di sepanjang perjalanan. Sesampainya di Wanamarta, bukannya mendapatkan guru, namun dirinya justru dianggap sebagai ulama muda yang mumpuni karena keluasan pengetahuan dan ilmu agamanya yang lebih tinggi dari Ki Panurta. Di Wanamarta pula cinta datang merengkuh hatinya, sebagaimana yang sebelumnya telah diramalkan oleh Ki Jambu Karang dan peri penunggu Candi Sukuh.