Sejarah Bengkulu memang tidak seramai sejarah sumatera Barat dengan dinamika keagamaannya ataupun Aceh dengan posisi masa lalunya sebagai Kesultanan maupun sebagai bandar dagang pengganti peran Malaka Namun sejarah Bengkulu perlu pula diramaikan dengan tulisan tulisan baru dari para sejarawan dan peneliti sejarah Mengingat masing masing daerah memiliki sejarah yang unik dan terkadang tidak dimiliki oleh daerah lainnya bahkan tidak terulang Tidak salah jika dikatakan bahwa sejarah Bengkulu pun menjadi penopang sejarah nasional Disinilah peran vital dari buku yang berada di tangan anda saat ini Jika sejarawan maupun peneliti Bengkulu selama ini lebih menyorot pada peran politik dan birokrasi Buku ini menyuguhkan sesuatu yang berbeda yaitu fokus pada kajian ekonomi Pembukaan tambang Emas di Lebong oleh Pemerintah Hindia Belanda ternyata memunculkan dampak baru dan merupakan salah satu fase yang menentukan jalannya sejarah bagi daerah ini di masa masa yang akan datang baik dari segi sosial ekonomi maupun politik Seperti munculnya gelombang migrasi suku sunda dan Jawa ke Bengkulu untuk bekerja di Pertambangan maupun diperkebunan teh lih Zubir dan Lindayanti 2004 54 55 serta bergesernya perekonomian Bengkulu dari penghasil lada yang cukup diperhitungkan hingga membuat kesultanan Banten ingin menduduki daerah ini Lih Pudjiastuti 2015 Guilot 2008 205 Djajadiningrat 1983 129 130 dan Burhan 1988 24 menjadi daerah pertambangan dan perkebunan di dataran tingginya Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca dan diteliti secara seksama karena data yang digunakan merujuk pada data primer yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda seperti Dienst van Mijnwezen Staatsblad van Nerderlandsch Indie Bijblad van Nerderlandsch Indie Binnelandsch Bestuur Gouvernement Besluit serta Regeerings Almanak voor Nederlandsch Indie yang penulis temukan di Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI Jakarta sehingga memiliki kekuatan pada sumber sejarah yang digunakan Sejarah Bengkulu memang tidak “seramai” sejarah sumatera Barat dengan dinamika keagamaannya ataupun Aceh dengan posisi masa lalunya sebagai Kesultanan maupun sebagai bandar dagang pengganti peran Malaka. Namun sejarah Bengkulu perlu pula diramaikan dengan tulisan-tulisan baru dari para sejarawan dan peneliti sejarah. Mengingat masing-masing daerah memiliki sejarah yang unik, dan terkadang tidak ...dimiliki oleh daerah lainnya bahkan tidak terulang. Tidak salah jika dikatakan bahwa sejarah Bengkulu pun menjadi penopang sejarah nasional. Disinilah, peran vital dari buku yang berada di tangan anda saat ini. Jika sejarawan maupun peneliti Bengkulu selama ini lebih menyorot pada peran politik dan birokrasi, Buku ini menyuguhkan sesuatu yang berbeda, yaitu fokus pada kajian ekonomi. Pembukaan tambang Emas di Lebong oleh Pemerintah Hindia Belanda ternyata memunculkan dampak baru dan merupakan salah satu fase yang menentukan jalannya sejarah bagi daerah ini di masa-masa yang akan datang baik dari segi sosial, ekonomi maupun politik. Seperti munculnya gelombang migrasi suku sunda dan Jawa ke Bengkulu untuk bekerja di Pertambangan maupun diperkebunan teh (lih. Zubir dan Lindayanti, 2004 : 54-55), serta bergesernya perekonomian Bengkulu dari penghasil lada yang cukup diperhitungkan hingga membuat kesultanan Banten ingin menduduki daerah ini (Lih Pudjiastuti, 2015. Guilot, 2008, 205. Djajadiningrat, 1983: 129-130. dan Burhan, 1988: 24) menjadi daerah pertambangan dan perkebunan di dataran tingginya. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca dan diteliti secara seksama karena data yang digunakan merujuk pada data primer yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda seperti Dienst van Mijnwezen, Staatsblad van Nerderlandsch-Indie, Bijblad van Nerderlandsch-Indie, Binnelandsch Bestuur, Gouvernement Besluit, serta Regeerings Almanak voor Nederlandsch Indie yang penulis temukan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Jakarta, sehingga memiliki kekuatan pada sumber sejarah yang digunakan.