Kiprah wanita dalam periwayatan hadis merupakan hal yang menarik untuk diketahui Kajian tentang keterlibatan wanita dalam periwayatan hadis memiliki ruang lingkup luas dan tentu menguras banyak energi Walaupun sacara kuantitas jumlah perawi wanita jauh lebih sedikit dibandingkan perawi laki laki namun sisi kepribadian atau kredibiltas perawi wanita lebih sulit diperoleh karena ketertutupan mereka dari dunia publik Generasi setelah Nabi SAW yaitu generasi shah biyy t merupakan mata rantai yang menghubungkan dari generasi ke generasi selanjutnya Setelah generasi shah biyy t usai masa t bi n hingga atb t bi n menjadi penerus bagi penyebaran hadis dari zaman ke zaman Hanya saja peran wanita dalam periwayatan hadis dari masa ke masa cenderung menurun Secara umum kaum wanita diterima dengan cukup baik dan objektif dalam bidang hadis oleh ahl hadis Hal ini terbukti tidak didapatkan satu penolakanpun terhadap wanita dikarenakan oleh karena ia wanita namun para ahl hadis tetap berpedoman pada kaidah kaidah jarh dan ta d l yang berlaku Buku ini merupakan sebuah upaya mengungkapkan biografi para perawi wanita yang terdapat dalam kitab al Mu jam al Kab r karya Imam Thabar n w 360 H Pemilihan kitab al Mu jam al Kab r sebagai objek kajian tidak lain dikerenakan penulis kitab tersebut yaitu Imam Thabar n wafat pada abada ke 4 hijirah sehingga diharapakan mampu menjaring lebih banyak perawi wanita dibandingan dari pada kajian pada kitab kitab hadis yang lahir pada abad ke 2 atau ke 3 hijriah Dan benar saja penulis menemukan 279 perawi wanita dalam kitab al Mu jam al Kab r Namun hanya 236 perawi berhasil penulis temukan biografinya yaitu 165 sahabiyy t 62 t bi iyy t 8 perawi t bi iyy t t bi n dan 1 perawi yang meriwayatkan dari t bi tabi n Namun sangat disayangkan peran wanita dalam periwayatan hadis semakin menurun dan menurun dari masa kemasa Hal ini bisa dikarenakan faktor sosial politik yang berubah dan juga faktor jarak Di dalam buku ini penulis menyajikan biografi singkat dari setiap perawi wanita layaknya yang biasa ditemukan dalam kitab kitab biografi perawi yang meliputi nama lengkap para guru dan muridnya serta penilaian ulama terhadap perawi tersebut Dan untuk lebih menguatkan penulis juga mencantumkan 1 contoh hadis yang diriwayatkan oleh perawi wanita khususnya perawi wanita dari kalangan sahabiyy t Kiprah wanita dalam periwayatan hadis merupakan hal yang menarik untuk diketahui. Kajian tentang keterlibatan wanita dalam periwayatan hadis memiliki ruang lingkup luas dan tentu menguras banyak energi. Walaupun sacara kuantitas, jumlah perawi wanita jauh lebih sedikit dibandingkan perawi laki-laki, namun sisi kepribadian atau kredibiltas perawi wanita lebih sulit diperoleh karena ketertutupan ...mereka dari dunia publik. Generasi setelah Nabi SAW, yaitu generasi shahâbiyyât merupakan mata rantai yang menghubungkan dari generasi ke generasi selanjutnya. Setelah generasi shahâbiyyât usai, masa tâbi‘în hingga atbâ’ tâbi‘în menjadi penerus bagi penyebaran hadis dari zaman ke zaman. Hanya saja peran wanita dalam periwayatan hadis dari masa ke masa cenderung menurun. Secara umum kaum wanita diterima dengan cukup baik dan objektif dalam bidang hadis oleh ahl hadis. Hal ini terbukti tidak didapatkan satu penolakanpun terhadap wanita dikarenakan oleh karena ia wanita, namun para ahl hadis tetap berpedoman pada kaidah-kaidah jarh dan ta’dîl yang berlaku. Buku ini merupakan sebuah upaya mengungkapkan biografi para perawi wanita yang terdapat dalam kitab al-Mu’jam al-Kabîr karya Imam Thabarânî (w. 360 H). Pemilihan kitab al-Mu’jam al-Kabîr sebagai objek kajian tidak lain dikerenakan penulis kitab tersebut yaitu Imam Thabarânî wafat pada abada ke-4 hijirah sehingga diharapakan mampu menjaring lebih banyak perawi wanita dibandingan dari pada kajian pada kitab-kitab hadis yang lahir pada abad ke-2 atau ke-3 hijriah. Dan benar saja, penulis menemukan 279 perawi wanita dalam kitab al-Mu’jam al-Kabîr. Namun hanya 236 perawi berhasil penulis temukan biografinya, yaitu: 165 sahabiyyât; 62 tâbi’iyyât; 8 perawi tâbi’iyyât tâbi’în; dan 1 perawi yang meriwayatkan dari tâbi’ tabi’în. Namun sangat disayangkan, peran wanita dalam periwayatan hadis semakin menurun dan menurun dari masa-kemasa. Hal ini bisa dikarenakan faktor sosial politik yang berubah dan juga faktor jarak. Di dalam buku ini penulis menyajikan biografi singkat dari setiap perawi wanita, layaknya yang biasa ditemukan dalam kitab-kitab biografi perawi yang meliputi, nama lengkap, para guru dan muridnya serta penilaian ulama terhadap perawi tersebut. Dan untuk lebih menguatkan penulis juga mencantumkan 1 contoh hadis yang diriwayatkan oleh perawi wanita khususnya perawi wanita dari kalangan sahabiyyât.