English for child special need
Lukmanul Hakim
Telah di baca oleh 3 pemustaka, dengan total durasi baca 00:10:58
Deskripsi Buku
PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS A Pembelajaran Adaptif Masalah utama dalam pembelajaran bagi anak dengan kebutuhan pendidikan khusus adalah penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran secara tepat yang memenuhi kebutuhan siswa sehinga potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang seoptimal mungkin Metode pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar PBM yang terkesan kaku kurang fleksibel kurang demokratis dan guru cenderung lebih dominan one way method dimana aktivitas guru lebih dominan daripada siswa Hal tersebut sangat merugikan siswa karena yang belajar adalah siswa bukan guru kondisi seperti ini disebabkan guru mengajar lebih banyak mengejar target yang berorientasi pada nilai ujian akhir Berdasarkan kepentingan siswa pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang demokratis tidak otoriter harus fleksibel tidak kaku berorientasi kepentingan siswa bukan guru lebih banyak memberi kebebasan bukan membelenggu pelayanan lebih pada individual sedikit klasikal tidak hanya tekstual tetapi kontekstual mengaitkan dengan kenyataan kehidupan tidak reseptif tetapi mendorong kontruktivisme siswa serta secara simultan mengembangkan kecerdasan intelektual emosional dan spiritual 1PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS A. Pembelajaran Adaptif Masalah utama dalam pembelajaran bagi anak dengan kebutuhan pendidikan khusus adalah penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran secara tepat, yang memenuhi kebutuhan siswa, sehinga potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang seoptimal mungkin. Metode pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) yang terkesan ...kaku, kurang fleksibel, kurang demokratis, dan guru cenderung lebih dominan one way method dimana aktivitas guru lebih dominan daripada siswa. Hal tersebut sangat merugikan siswa karena yang belajar adalah siswa bukan guru, kondisi seperti ini disebabkan guru mengajar lebih banyak mengejar target yang berorientasi pada nilai ujian akhir. Berdasarkan kepentingan siswa, pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang demokratis, tidak otoriter, harus fleksibel tidak kaku, berorientasi kepentingan siswa bukan guru, lebih banyak memberi kebebasan bukan membelenggu, pelayanan lebih pada individual sedikit klasikal, tidak hanya tekstual tetapi kontekstual (mengaitkan dengan kenyataan kehidupan), tidak reseptif tetapi mendorong kontruktivisme siswa, serta secara simultan mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. 1
