Filosofi Kakus

Filosofi Kakus

Dionisius Riandika

Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00

Deskripsi Buku

Siang Terik Mendung panik Khawatir tak sanggup ejakulasi hari ini Gemulung kumulus melangkah menjauh Mentari kian berdiang angkuh Di hamparan bumi yang asing manusia berkerabat dengan anomali Tak mampu menggagahi matahari Tak sanggup menahan hujan Tak kuasa mengungkung mendung Tak bisa menyemai harapan Begitulah Asa membentur waktu dan ikut berlalu Kekosongan menjadi pasti Kenyataan berselingkuh dengan kemayaan Mengkhianati kesejatian yang belum pernah ada Nama Tuhan digemakan dari mulut mulut rumah ibadah yang adalah kuburan kejujuran Manusia yang bimbang meyakininya sebagai panggilan Mematut diri dan memamerkan kepura puraan Mereka dilayani dan diamini Akhirnya anomaly disyukuri sebagai yang memang seharusnya terjadi Lalu matahari mematahkan satu per satu cahayanya Menyingkir dari kebutaan pikir Mendung tertawa melihat kaum pandir Hari ini angin memilih menjadi semilir Begitulah Siang Terik. Mendung panik. Khawatir tak sanggup ejakulasi hari ini. Gemulung kumulus melangkah menjauh. Mentari kian berdiang angkuh. Di hamparan bumi yang asing, manusia berkerabat dengan anomali. Tak mampu menggagahi matahari. Tak sanggup menahan hujan. Tak kuasa mengungkung mendung. Tak bisa menyemai harapan. Begitulah. Asa membentur waktu dan ikut berlalu. Kekosongan ...

Detail Buku

Ketersediaan
1/1
Jumlah Halaman
174
Kategori
Sub Kategori
Penerbit
Tahun Terbit
ISBN
978-623-498-403-3
eISBN
978-623-498-404-0

Koleksi lain dari Dionisius Riandika

Lihat Semua

Buku Rekomendasi

Lihat Semua

Buku Terkait

Lihat Semua