Gending Jawa Klasik dan Seni Pagelaran Wayang
Reftiana Metasari; Nisa Amelia Hamidah
Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00
Deskripsi Buku
Di balik lembayung senja yang tenang terdengar suara lembut gamelan yang membawa kita masuk ke dalam dunia magis Gending Jawa Klasik sebuah seni musik tradisional yang kaya dan mempesona Sebagai bagian integral dari sejarah Indonesia gending bukan hanya sekadar melodi melainkan sebuah cerminan budaya filosofi dan kehidupan masyarakat Jawa yang mendalam Dalam kaitannya dengan pagelaran wayang gending Jawa Klasik turut menghidupkan cerita cerita epik menyatu dengan tarian dan gerakan boneka yang memukau Pagelaran wayang sebuah bentuk teater bayangan yang menggunakan boneka kayu atau kulit telah menjadi seni pertunjukan khas Indonesia yang menceritakan kisah kisah dari naskah klasik seperti Ramayana dan Mahabharata serta cerita cerita lokal dengan sentuhan magis Buku ini mengajak pembaca untuk menggali lebih dalam sisi menarik dari gending Jawa dan pagelaran wayang serta bagaimana keduanya tetap hidup dan berperan penting dalam melestarikan warisan budaya Indonesia Di balik lembayung senja yang tenang, terdengar suara lembut gamelan yang membawa kita masuk ke dalam dunia magis Gending Jawa Klasik, sebuah seni musik tradisional yang kaya dan mempesona. Sebagai bagian integral dari sejarah Indonesia, gending bukan hanya sekadar melodi, melainkan sebuah cerminan budaya, filosofi, dan kehidupan masyarakat Jawa yang mendalam. ...Dalam kaitannya dengan pagelaran wayang, gending Jawa Klasik turut menghidupkan cerita-cerita epik, menyatu dengan tarian dan gerakan boneka yang memukau. Pagelaran wayang, sebuah bentuk teater bayangan yang menggunakan boneka kayu atau kulit, telah menjadi seni pertunjukan khas Indonesia yang menceritakan kisah-kisah dari naskah klasik seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dengan sentuhan magis. Buku ini mengajak pembaca untuk menggali lebih dalam sisi menarik dari gending Jawa dan pagelaran wayang, serta bagaimana keduanya tetap hidup dan berperan penting dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.
