Dia menerawang kembali ke belakang ketika dia masih jadi orang biasa yang merasakan nikmatnya hidup walaupun tidur di atas ranjang beralaskan kasur lusuh tapi begitu nikmatnya melalui malam demi malam Hatinya tenang dan selalu dekat dengan Allah Nasi sudah menjadi bubur tidak bisa kembali mengulang kehidupan yang sudah berlalu Dia sadar bahwa semua kemewahan yang pernah dia rasakan tidak membuatnya bahagia malahan menjauhkan dia dari Rabbnya Kemewahan dunia ternyata menyilaukan matanya Mengubah gaya hidup sederhana menjadi hedonis yang menjerumuskan ke jurang kehancuran Uwoh Saepullah Dia menerawang kembali ke belakang ketika dia masih jadi orang biasa yang merasakan nikmatnya hidup walaupun tidur di atas ranjang beralaskan kasur lusuh tapi begitu nikmatnya melalui malam demi malam. Hatinya tenang dan selalu dekat dengan Allah. Nasi sudah menjadi bubur tidak bisa kembali mengulang kehidupan yang sudah berlalu. Dia sadar ...bahwa semua kemewahan yang pernah dia rasakan tidak membuatnya bahagia, malahan menjauhkan dia dari Rabbnya. Kemewahan dunia ternyata menyilaukan matanya. Mengubah gaya hidup sederhana menjadi hedonis yang menjerumuskan ke jurang kehancuran. (Uwoh Saepullah)