Deskripsi Buku
Tidak ada alasan masuk akal bagi seorang Nafiz Bunayya untuk bisa bergabung dengan manusia manusia aneh dari daerah antah berantah di asrama yang menggaungkan nilai nilai agama yang kebetulan ia anut Come on Si tampan Nafiz putra tunggal dari milyuner yang nyaris mampu membeli sebuah provinsi di Indonesia ini harus bergabung dengan mereka Tunggu Dulunya anak laki laki ini begitu populer di sekolah mahal milik keluarganya Sorot mata gadis gadis di sekolah itu benar benar hanya untuknya saat ia hadir Sayang kebanyakan dari mereka harus patah hati Bahkan seorang gadis pernah mengancam loncat dari lantai dua jika Nafiz tidak menerima cintanya Kalian tidak kenal Nafiz mana mungkin ia perduli Walhasil bukan hanya hati anak gadis itu yang patah tapi juga tangan dan kakinya Meski tidak ada yang bercita cita melanjutkan pendidikan di sini tapi mereka tidak bisa menggerakkan langkah keluar dari area wajib berbusana muslim tersebut Mereka Yup Ada Ali yang baru saja mengenal Islam Hal itu disimpulkan Nafiz saat wali kelasnya menganjurkan Ali untuk segera disunat Ada Saddam yang suratan tangannya tertulis sebagai anak pembantu dan anak majikannya juga menetap di asrama yang sama Dan terakhir Daffa Anak laki laki yang mengidap penyakit savant syndrome Merekalah sahabat terdekat Nafiz di sana Di sana di tempat yang mereka sebut dengan istilahpesantren Tidak ada alasan masuk akal bagi seorang Nafiz Bunayya untuk bisa bergabung dengan manusia-manusia aneh dari daerah antah berantah di asrama yang menggaungkan nilai-nilai agama yang kebetulan ia anut. Come on! Si tampan Nafiz, putra tunggal dari milyuner yang nyaris mampu membeli sebuah provinsi di Indonesia ini harus bergabung dengan mereka? ... Tunggu!! Dulunya anak laki-laki ini begitu populer di sekolah mahal milik keluarganya. Sorot mata gadis-gadis di sekolah itu benar-benar hanya untuknya saat ia hadir. Sayang, kebanyakan dari mereka harus patah hati. Bahkan, seorang gadis pernah mengancam loncat dari lantai dua jika Nafiz tidak menerima cintanya. Kalian tidak kenal Nafiz, mana mungkin ia perduli. Walhasil, bukan hanya hati anak gadis itu yang patah tapi juga tangan dan kakinya. Meski tidak ada yang bercita-cita melanjutkan pendidikan di sini, tapi mereka tidak bisa menggerakkan langkah keluar dari area wajib berbusana muslim tersebut. Mereka? Yup! Ada Ali yang baru saja mengenal Islam. Hal itu disimpulkan Nafiz saat wali kelasnya menganjurkan Ali untuk segera disunat. Ada Saddam yang suratan tangannya tertulis sebagai anak pembantu dan anak majikannya juga menetap di asrama yang sama. Dan terakhir, Daffa. Anak laki-laki yang mengidap penyakit savant syndrome. Merekalah sahabat terdekat Nafiz di sana. Di sana, di tempat yang mereka sebut dengan istilahpesantren".
