Buku ini mengkaji secara mendalam hubungan interpersonal individu dari etnis Madura dengan menyoroti berbagai aspek yang mempengaruhi interaksi sosial mereka baik di dalam maupun di luar komunitas Dengan pendekatan multidimensional buku ini membahas bagaimana situasi sosial nilai nilai budaya identitas sosial motivasi sosial serta regulasi emosi berperan dalam membentuk pola komunikasi dan hubungan antarindividu di kalangan etnis Madura Dalam budaya yang kaya dengan tradisi nilai nilai sosial dan budaya Madura memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku interpersonal Buku ini mengeksplorasi bagaimana adat istiadat sikap terhadap kehormatan carok serta nilai nilai gotong royong dan kekeluargaan berperan dalam menjaga keharmonisan atau memicu konflik dalam hubungan interpersonal Selain itu buku ini juga membahas dinamika identitas sosial bagaimana individu Madura menempatkan diri mereka di tengah masyarakat yang lebih luas serta faktor motivasi sosial yang mendorong mereka dalam berinteraksi Regulasi emosi yang menjadi kunci dalam pengelolaan konflik dan kohesi sosial juga dijelaskan dengan pendekatan psikologis Buku ini mengkaji secara mendalam hubungan interpersonal individu dari etnis Madura dengan menyoroti berbagai aspek yang mempengaruhi interaksi sosial mereka, baik di dalam maupun di luar komunitas. Dengan pendekatan multidimensional, buku ini membahas bagaimana situasi sosial, nilai-nilai budaya, identitas sosial, motivasi sosial, serta regulasi emosi berperan dalam membentuk pola komunikasi dan ...hubungan antarindividu di kalangan etnis Madura. Dalam budaya yang kaya dengan tradisi, nilai-nilai sosial dan budaya Madura memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku interpersonal. Buku ini mengeksplorasi bagaimana adat istiadat, sikap terhadap kehormatan (carok), serta nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan berperan dalam menjaga keharmonisan atau memicu konflik dalam hubungan interpersonal. Selain itu, buku ini juga membahas dinamika identitas sosial, bagaimana individu Madura menempatkan diri mereka di tengah masyarakat yang lebih luas, serta faktor motivasi sosial yang mendorong mereka dalam berinteraksi. Regulasi emosi, yang menjadi kunci dalam pengelolaan konflik dan kohesi sosial, juga dijelaskan dengan pendekatan psikologis.