Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari oleh dan bersama masyarakat Tujuan umum posyandu adalah menunjang penurunan Angka Kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat Pelayanannya sekurang 1 kurangnya mencakup 5 lima kegiatan yakni KIA Kesehatan Ibu dan Anak KB Keluarga Berencana imunisasi gizi dan penanggulangan diare Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat utamanya bayi anak balita ibu hamil ibu melahirkan ibu nifas dan ibu menyusui serta pasangan usia subur 5 Program posyandu inilah yang dilakukan setiap bulan untuk memantau pertumbuhan bayi balita sehingga dapat mencegah masalah gizi pada bayi balita Pada masa pandemi COVID 19 pemerintah Indonesia memberlakukan pencegahan penyebaran COVID 19 dengan penerapan protokol kesehatan 6M yaitu menggunakan masker mencuci tangan menjaga jarak membatasi mobilitas menghindari keramaian kerumunan dan menghindari makan bersama Pemerintah Indonesia pun menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM yang mempengaruhi kegiatan posyandu Hal ini memungkinkan akan terjadi peningkatan masalah gizi pada bayi balita karena program pemantauan pertumbuhan di posyandu terhambat Kegiatan posyandu dapat berhubungan dengan kinerja posyandu sehingga mengeksplorasi faktor faktor yang mempengaruhi kinerja posyandu sangat dibutuhkan agar program pemantauan pertumbuhan di posyandu tetap berjalan di masa pandemi COVID 19 Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan bersama masyarakat. Tujuan umum posyandu adalah menunjang penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Pelayanannya sekurang[1]kurangnya mencakup 5 (lima) kegiatan, yakni KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), KB (Keluarga ...Berencana), imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya bayi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui serta pasangan usia subur (5). Program posyandu inilah yang dilakukan setiap bulan, untuk memantau pertumbuhan bayi balita, sehingga dapat mencegah masalah gizi pada bayi balita Pada masa pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia memberlakukan pencegahan penyebaran COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan 6M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menghindari keramaian/kerumunan, dan menghindari makan bersama. Pemerintah Indonesia pun menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mempengaruhi kegiatan posyandu. Hal ini memungkinkan akan terjadi peningkatan masalah gizi pada bayi balita, karena program pemantauan pertumbuhan di posyandu terhambat. Kegiatan posyandu dapat berhubungan dengan kinerja posyandu, sehingga mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja posyandu sangat dibutuhkan agar program pemantauan pertumbuhan di posyandu tetap berjalan di masa pandemi COVID-19.