Kajian Vocational Attitude dan Technical Skill pada Pendidikan Kejuruan
Blima Oktaviastuti; Riana Nurmalasari
Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00
Deskripsi Buku
Pendidikan kejuruan membutuhkan pengelolaan yang sejalan dan sinergis dengan perkembangan dan kebutuhan dunia industri yang relevan Praktik kerja industri prakerin merupakan proses pendidikan kejuruan yang mengintegrasikan program pendidikan sekolah dengan program penguasaan keahlian dunia industri Keberadaan prakerin dibutuhkan sebagai sarana latihan yang tepat bagi siswa untuk mengenal dunia industri Pelaksanaan kegiatan prakerin bisa berjalan dengan sukses ketika pihak dunia industri dan pihak sekolah memberikan pembekalan secara maksimal Pelaksanaan prakerin berada di industri dan secara terarah bertujuan untuk membekali siswa dengan vocational attitude dan technical skill yang sesuai dengan dunia industri Oleh sebab itu sistem pembimbingan vocational attitude hasil prakerin dan urgensi technical skill diharapkan bisa menjadi tolok ukur seberapa jauh pemahaman siswa terhadap pelaksanaan prakerin Hal ini bertujuan supaya siswa tidak sekadar mendapatkan nilai prakerin yang memuaskan saja Namun siswa juga bisa memahami pentingnya prakerin sebelum memasuki dunia kerja Pendidikan kejuruan membutuhkan pengelolaan yang sejalan dan sinergis dengan perkembangan dan kebutuhan dunia industri yang relevan. Praktik kerja industri (prakerin) merupakan proses pendidikan kejuruan yang mengintegrasikan program pendidikan sekolah dengan program penguasaan keahlian dunia industri. Keberadaan prakerin dibutuhkan sebagai sarana latihan yang tepat bagi siswa untuk mengenal dunia industri. Pelaksanaan kegiatan ...prakerin bisa berjalan dengan sukses ketika pihak dunia industri dan pihak sekolah memberikan pembekalan secara maksimal. Pelaksanaan prakerin berada di industri dan secara terarah bertujuan untuk membekali siswa dengan vocational attitude dan technical skill yang sesuai dengan dunia industri. Oleh sebab itu, sistem pembimbingan, vocational attitude, hasil prakerin, dan urgensi technical skill, diharapkan bisa menjadi tolok ukur seberapa jauh pemahaman siswa terhadap pelaksanaan prakerin. Hal ini bertujuan supaya siswa tidak sekadar mendapatkan nilai prakerin yang memuaskan saja. Namun, siswa juga bisa memahami pentingnya prakerin sebelum memasuki dunia kerja.
