Tuhan YME menciptakan manusia dengan beragam insting di antaranya ialah insting seksual Insting ini menuntut secara gigih untuk dapat memainkan perannya sekaligus meredam gejolaknya Islam hadir tidak untuk mengebirinya sebagaimana ia melarang seorang muslim hidup melajang serta meninggalkan wanita dan tidak juga membebaskannya berkeliaran tanpa ada belenggu sedikitpun seperti halnya ia mengharamkan perzinaan tapi Islam selalu bersikap moderat dengan cara menciptakan batas batas yang seseorang dapat bergerak bebas selama masih berada dalam koridor yang telah ditetapkan Pernikahan konvensional bukanlah satu satunya cara yang halal untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia bahkan hubungan ini oleh sebagian orang tidak dianggap sebagai solusi yang tepat untuk menyalurkan insting seksual mereka karena kewajiban kewajiban seperti nafkah melayani suami dll dianggap begitu memberatkan Di sini penulis hendak menyajikan sebuah alternatif yang dapat memudahkan umat Islam dalam menyalurkan hasrat seksual mereka tanpa harus merasa terbebani dengan sekian banyak kewajiban Buku ini dilengkapi dengan beragam uraian menyangkut argumen pendukung wacana di atas mulai dari analisis ayat al Quran baik melalui pendekatan klasik maupun kontemporer dan hadis hingga pengamatan terhadap realitas masyarakat muslim kekinian terutama dari kalangan remaja yang mana fenomena fenomena tersebut dapat menumbuhkan keyakinan dalam hati bahwa alternatif yang ditawarkan oleh buku ini dapat menjadi solusi kegelisahan seksual yang mereka alami Selamat membaca Tuhan YME menciptakan manusia dengan beragam insting, di antaranya ialah insting seksual. Insting ini menuntut secara gigih untuk dapat memainkan perannya sekaligus meredam gejolaknya. Islam hadir tidak untuk mengebirinya -sebagaimana ia melarang seorang muslim hidup melajang serta meninggalkan wanita- dan tidak juga membebaskannya berkeliaran tanpa ada belenggu sedikitpun -seperti halnya ia ...mengharamkan perzinaan- tapi Islam selalu bersikap moderat dengan cara menciptakan batas-batas yang seseorang dapat bergerak bebas selama masih berada dalam koridor yang telah ditetapkan. Pernikahan konvensional bukanlah satu-satunya cara yang halal untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, bahkan hubungan ini -oleh sebagian orang- tidak dianggap sebagai solusi yang tepat untuk menyalurkan insting seksual mereka; karena kewajiban-kewajiban -seperti nafkah, melayani suami, dll.- dianggap begitu memberatkan. Di sini penulis hendak menyajikan sebuah alternatif yang dapat memudahkan umat Islam dalam menyalurkan hasrat seksual mereka tanpa harus merasa terbebani dengan sekian banyak kewajiban. Buku ini dilengkapi dengan beragam uraian menyangkut argumen pendukung wacana di atas, mulai dari analisis ayat al-Quran -baik melalui pendekatan klasik maupun kontemporer- dan hadis, hingga pengamatan terhadap realitas masyarakat muslim kekinian, terutama dari kalangan remaja, yang mana fenomena-fenomena tersebut dapat menumbuhkan keyakinan dalam hati bahwa alternatif yang ditawarkan oleh buku ini dapat menjadi solusi kegelisahan seksual yang mereka alami. Selamat membaca!