Jalan menuju Kebenaran itu melewati hati bukan melalui kepala Maka jadikan hatimu bukan kepalamu pembimbingmu yang utama Hadapkanlah hatimu kau akan sampai Hatimu it ada dalam jiwamu Pengetahuanmu tentang jiwamu sendiri akan mengantarkanmu mengenal Tuhan Sang Kebenaran itu Syamsi Tabrizi Cintalah yang mengubah pahit menjadi manis tanah menjadi biji emas keruh menjadi bening sakit menjadi sembuh dan penjara menjadi taman Cinta pula melunakkan besi dan menghancurkan batu yang menghidupkan dan menggairahkan kehidupan Maulana Rumi Hampir keseluruhan tema yang dibahas oleh Maulana Rumi di dalam segenap puisi puisinya sumbernya ialah cinta Cintalah yang menjadikan hari hari seseorang menjelma genangan kelembutan kedamaian dan keindahan Bahkan cinta yan telah menemukan alamatnya tidak hanya mampu menggenapkan hidup yang ganjil dari seseorang tapi yang jauh lebih dahsyat dari itu adalah ia juga sanggup mengubah nyeri jadi melati Begitulah kira kira yang hendak ditegaskan oleh Maulana Rumi dan Syamsuddin Tabrizi di dalam buku berisi kidung kidung cinta dan kearifan ini Selamat membaca Jalan menuju Kebenaran itu melewati hati, bukan melalui kepala. Maka jadikan hatimu, bukan kepalamu, pembimbingmu yang utama. Hadapkanlah hatimu, kau akan sampai. Hatimu it ada dalam jiwamu. Pengetahuanmu tentang jiwamu sendiri akan mengantarkanmu mengenal Tuhan, Sang Kebenaran itu. –Syamsi Tabrizi Cintalah yang mengubah pahit menjadi manis, tanah menjadi biji emas, keruh menjadi ...bening, sakit menjadi sembuh, dan penjara menjadi taman. Cinta pula melunakkan besi dan menghancurkan batu, yang menghidupkan dan menggairahkan kehidupan. –Maulana Rumi *** Hampir keseluruhan tema yang dibahas oleh Maulana Rumi di dalam segenap puisi-puisinya sumbernya ialah cinta. Cintalah yang menjadikan hari-hari seseorang menjelma genangan kelembutan, kedamaian, dan keindahan. Bahkan, cinta yan telah menemukan alamatnya, tidak hanya mampu menggenapkan hidup yang ganjil dari seseorang, tapi yang jauh lebih dahsyat dari itu adalah ia juga sanggup mengubah nyeri jadi melati. Begitulah kira-kira yang hendak ditegaskan oleh Maulana Rumi dan Syamsuddin Tabrizi di dalam buku berisi kidung-kidung cinta dan kearifan ini. Selamat membaca.