BAB I PENDAHULUAN P ersoalan turth 1 tepatnya bagaimana ia dibaca kaifa natamal maaat Turth telah menjadi persoalan peradaban Arab Islam terutama pascakekalahan bangsa Arab oleh Israel pada tahun 1967 2 Studi Michaelle Browers menunjukkan bahwa dampak dari peristiwa itu membawa kepada diskusi yang lebih intens di kalangan intelektual Arab Islam tentang 1 Meskipun ini istilah Arab selanjutnya penulis akan menulisnya dengan turth bukan at Turth dengan tambahan al karena ia ditulis dalam keseluruhan Bahasa Indonesia yang tidak memiliki makna gramatikal sebagaimana dalam Bahasa Arab Kecuali jika ditulis dalam rangkaian kalimat berbahasa Arab seperti at Turth wa al Hadthah Dan itu lazim ditemukan dalam tulisan tulisan yang umumnya menggunakan bahasa selain Bahasa Arab seperti Inggris dan Indonesia 2 Baca lebih lanjut dua tulisan Ibrahim Ab Rabi Contemporary Arab Thought Studies in Post 1967 Arab Intellectual History London Pluto Press 2004 4345 Contemporary Islamic Intellectual History A Theoretical Perspective Islamic Studies Vol 44 No 4 Winter 2005 503 526 http www jstor org stable 20838990 Diakses 23 Juli 2014 Islamic Resurgence and The Problematic of Tradition in The Modern Arab World The Contemporary Academic Debate Islamic Studies Vol 34 No 1 Spring 1995 43 66 http www jstor org stable 20840194 Diakses 16 Juni 2014 Bandingkan dengan Israel Gershoni Trends and Issues in Contemporary Arab Thought by Issa J Boullata Middle Eastern Studies Vol 28 No 3 Jul 1992 609 616 http www jstor org stable 4283517 Diakses 16 Juni 2014 Yudian Wahyudi TheSlogan Back To The Qurn and Sunna A Comparative Study of The Responses of Hasan Hanafi Muhammad Abid al Jbir and Nurcholish Madjid Disertation Canada The Institute of Islamic Studies McGill University Montral 2012 120 BAB I PENDAHULUAN P ersoalan turth, 1 tepatnya bagaimana ia dibaca (kaifa natamal maaat-Turth) telah menjadi persoalan peradaban Arab-Islam terutama pascakekalahan bangsa Arab oleh Israel pada tahun 1967. 2 Studi Michaelle Browers menunjukkan bahwa dampak dari peristiwa itu membawa kepada diskusi yang lebih intens di kalangan intelektual Arab-Islam tentang 1 Meskipun ...ini istilah Arab, selanjutnya penulis akan menulisnya dengan turth (bukan at-Turth dengan tambahan al) karena ia ditulis dalam keseluruhan Bahasa Indonesia yang tidak memiliki makna gramatikal sebagaimana dalam Bahasa Arab. Kecuali jika ditulis dalam rangkaian kalimat berbahasa Arab seperti at-Turth wa al-Hadthah . Dan itu lazim ditemukan dalam tulisan-tulisan yang umumnya menggunakan bahasa selain Bahasa Arab seperti Inggris dan Indonesia. 2 Baca lebih lanjut dua tulisan Ibrahim Ab Rabi, Contemporary Arab Thought: Studies in Post-1967 Arab Intellectual History (London: Pluto Press, 2004), 4345; Contemporary Islamic Intellectual History: A Theoretical Perspective, Islamic Studies, Vol. 44, No. 4 (Winter, 2005), 503-526. http://www.jstor.org/stable/ 20838990 (Diakses 23 Juli, 2014), Islamic Resurgence and The Problematic of Tradition in The Modern Arab World: The Contemporary Academic Debate, Islamic Studies , Vol. 34, No. 1 (Spring, 1995), 43-66. http://www.jstor.org/ stable/20840194 (Diakses 16 Juni, 2014). Bandingkan dengan, Israel Gershoni, Trends and Issues in Contemporary Arab Thought by Issa J. Boullata, Middle Eastern Studies, Vol. 28, No. 3 (Jul., 1992), 609-616. http://www.jstor.org/stable/ 4283517 (Diakses 16 Juni, 2014), Yudian Wahyudi, TheSlogan Back To The Qurn and Sunna: A Comparative Study of The Responses of Hasan Hanafi, Muhammad Abid al-Jbir, and Nurcholish Madjid . Disertation, (Canada: The Institute of Islamic Studies McGill University Montral, 2012), 120.