Diri kita ini merupakan perwujudan atau reflika dari alam semesta Dan hati kita disebut micro kosmos Hati yang yang dikelola akan menumbuhkan banyak hikmah dan aneka petunjuk langsung yang tidak terbantahkan Seperti intuisi kasyaf yang saya alami saya melihat dari atas langit sungai jernih mengalir Turun perlahan dengan ritme yang indah Sungai lewati gunung yang airnya seperti salju lebar sungainya sekitar 10 meter Dari gunung turun melewati bukit Mengalir berujung masuk ke dalam mulut saya Berbahagia sekali sebagian bisa diceritakan di lembaran buku ini Munculnya cahaya makrifatullah menguak rahasia sirr Tirai mata batiniyah terbuka di sini bukan lagi tahapan alam pikiran namun telah menembus memasuki wilayah alam rasa hati dan jiwa Sang salik yang terus belajar tidak berhenti mengasah rasanya adab rohani dan keadaban sikapnya memunculkan pribadi matang yang sangat tangguh Lewat zikirlah seorang hamba yang mendaki rohani dapat langsung berhubungan dengan zat yang menciptakan dirinya Hati yang terbimbing senantiasa bertemu dan berhadapan dengan kekasih tunggalnya Allah Yang Maha Gaib Di sinilah perlunya bersuluk untuk mengikat hati kepada Allah Dan pada puncaknya seorang salik memiliki rasa ber Tuhan yang kokoh Mencapai maqam Hamba Rabbani yang amat dekat pada Allah Atau dinamakan Rabbaniyyun kalbu yang diliputi ke Ilahian LANGKAH MENCAPAI LANGIT Meniti Jalam MakrifatullahDiri kita ini merupakan perwujudan atau reflika dari alam semesta. Dan hati kita disebut micro kosmos. Hati yang yang dikelola, akan menumbuhkan banyak hikmah dan aneka petunjuk langsung yang tidak terbantahkan. Seperti intuisi kasyaf yang saya alami : saya melihat dari atas langit, sungai jernih mengalir. Turun perlahan dengan ritme yang indah. ...Sungai lewati gunung yang airnya seperti salju, lebar sungainya sekitar 10 meter. Dari gunung, turun melewati bukit. Mengalir berujung masuk ke dalam mulut saya. Berbahagia sekali, sebagian bisa diceritakan di lembaran buku ini. Munculnya cahaya makrifatullah, menguak rahasia sirr. Tirai, mata batiniyah terbuka, di sini bukan lagi tahapan alam pikiran, namun telah menembus memasuki wilayah alam rasa-hati dan jiwa. Sang salik yang terus belajar, tidak berhenti mengasah rasanya, adab rohani dan keadaban sikapnya, memunculkan pribadi matang yang sangat tangguh. Lewat zikirlah seorang hamba yang mendaki rohani dapat langsung berhubungan dengan zat yang menciptakan dirinya. Hati yang terbimbing, senantiasa bertemu dan berhadapan dengan kekasih tunggalnya, Allah Yang Maha Gaib. Di sinilah perlunya bersuluk, untuk mengikat hati kepada Allah. Dan, pada puncaknya, seorang salik memiliki rasa ber Tuhan yang kokoh. Mencapai maqam Hamba Rabbani, yang amat dekat pada Allah. Atau dinamakan Rabbaniyyun kalbu yang diliputi ke-Ilahian. LANGKAH MENCAPAI LANGIT : Meniti Jalam Makrifatullah