Aspek spiritual terutama berkaitan Islamic Leadership terhadap manajemen yang merupakan entitas ideal yang abstrak dalam Islam dapat di implementasikan secara praktis atau sering dikenal dengan istilah paradigma Paradigma yang dibangun dari nilai nilai Islam sehingga nilai nilai islam tidak saja dipahami sebagai paradigma berpikir sekaligus sebagai paradigm berperilaku Dalam penelitian ini paradigm berperilaku didasarkan dari perilaku Rasulullah Muhammad SAW sebagai gambaran ideal bagi umat Islam agar dapat di implementasikan secara praktis dalam dunia nyata Kinerja sebuah lembaga dan organizational citizenship behavior merupakan entitas yang terus mengalami perubahan dan terikat dengan zaman tertentu Ukuran ukurannya senantiasa mengalami perubahan seiring perubahan yang terjadi dalam pemikiran manusia Kejujurannya bersifat relative sedangkan Islamic Leadership Kejujurannya bersifat absolut Islamic Leadership harus ditempatkan tidak sebagai variabel yang berhubungan langsung dengan kinerja pejabat struktural yang pengukurannya sangat terukur Penempatan Islamic Leadership tidak pada tempatnya akan mendegradasi Islam sebagai sistem nilai yang abadi maka ajaran ajaran Islam harus ditempatkan secara terstruktur dan hirarkis Nilai nilai dasar Islamic values tidak dapat dicampur adukkan dengan nilai nilai operasional buatan manusia yang berubah ubah Dengan menempatkan Islamic values pada derajat yang seharusnya maka akan tercipta pembangunan keimanan yang kokoh sebagai prakondisi dan fondasi bagi seluruh perilaku individu dan masyarakat termasuk didalamnya dalam bisnis Kemampuan doktrinal agama jika di gunakan sebagai alat yang digunakan untuk mempengaruhi karyawan maka sebuah potensi peningkatan produktivitas yang besar akan didapatkan karena karyawan akan melaksanakan tugasnya sebagai ibadah Pembangunan sumber daya manusia berlandaskan spiritualitas akan mampu secara efektif menggerakkan karyawan staff dan membangun kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan Jika semua sumber daya manusia memiliki pemahaman lebih terhadap makna ibadah sebagai sarana ibadah kepada Allah maka akan memiliki semangat dan motivasi kerja yang luar biasa dengan syarat bahwa terjadi keselarasan antara misi spiritual karyawan dengan misi spiritual perusahaan Aspek spiritual terutama berkaitan Islamic Leadership terhadap manajemen yang merupakan entitas ideal yang abstrak dalam Islam dapat di implementasikan secara praktis atau sering dikenal dengan istilah paradigma. Paradigma yang dibangun dari nilai-nilai Islam, sehingga nilai-nilai islam tidak saja dipahami sebagai paradigma berpikir sekaligus sebagai paradigm berperilaku. Dalam penelitian ini paradigm berperilaku ...didasarkan dari perilaku Rasulullah Muhammad SAW sebagai gambaran ideal bagi umat Islam agar dapat di implementasikan secara praktis dalam dunia nyata. Kinerja sebuah lembaga dan organizational citizenship behavior merupakan entitas yang terus mengalami perubahan dan terikat dengan zaman tertentu. Ukuran-ukurannya senantiasa mengalami perubahan seiring perubahan yang terjadi dalam pemikiran manusia, Kejujurannya bersifat relative sedangkan Islamic Leadership Kejujurannya bersifat absolut. Islamic Leadership harus ditempatkan tidak sebagai variabel yang berhubungan langsung dengan kinerja pejabat struktural yang pengukurannya sangat terukur. Penempatan Islamic Leadership tidak pada tempatnya akan mendegradasi Islam sebagai sistem nilai yang abadi, maka ajaran-ajaran Islam harus ditempatkan secara terstruktur dan hirarkis. Nilai-nilai dasar (Islamic values) tidak dapat dicampur adukkan dengan nilai-nilai operasional buatan manusia yang berubah-ubah. Dengan menempatkan Islamic values pada derajat yang seharusnya, maka akan tercipta pembangunan keimanan yang kokoh, sebagai prakondisi dan fondasi bagi seluruh perilaku individu dan masyarakat termasuk didalamnya dalam bisnis. Kemampuan doktrinal agama jika di gunakan sebagai alat yang digunakan untuk mempengaruhi karyawan, maka sebuah potensi peningkatan produktivitas yang besar akan didapatkan, karena karyawan akan melaksanakan tugasnya sebagai ibadah. Pembangunan sumber daya manusia berlandaskan spiritualitas akan mampu secara efektif menggerakkan karyawan (staff) dan membangun kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan. Jika semua sumber daya manusia memiliki pemahaman lebih terhadap makna ibadah sebagai sarana ibadah kepada Allah, maka akan memiliki semangat dan motivasi kerja yang luar biasa, dengan syarat bahwa terjadi keselarasan antara misi spiritual karyawan dengan misi spiritual perusahaan.