Novel Meniti Hari Esok ini terilhami oleh maraknya konflik yang di sebabkan oleh rasa ego yang berlebihan serta minimnya toleransi baik secara pribadi maupun komunitas sehingga dapat dengan mudah memicu sentimen antar Suku dan Agama oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab Darmawan sebagai tokoh dalam dalam novel ini sengaja tak membuat perbedaan Agama suku dan status sosial menjadi sebuah alasan untuk tidak menghormati dan menghargai keluarga besar mertuanya Dengan ketulusan hati ia yakin kekeliruan dalam menilai sesuatu bisa meluruskan sebuah persoalan Namun Darmawan bukan pula seorang malaikat yang luput dari kesalahan dan kehilafan Novel Meniti Hari Esok ini terilhami oleh maraknya konflik yang di sebabkan oleh rasa ego yang berlebihan serta minimnya toleransi baik secara pribadi maupun komunitas, sehingga dapat dengan mudah memicu “sentimen” antar Suku dan Agama, oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Darmawan sebagai tokoh dalam dalam novel ini sengaja tak membuat ...perbedaan Agama, suku dan status sosial menjadi sebuah alasan, untuk tidak menghormati dan menghargai keluarga besar mertuanya. Dengan ketulusan hati ia yakin, kekeliruan dalam menilai sesuatu bisa meluruskan sebuah persoalan. Namun Darmawan bukan pula seorang malaikat, yang luput dari kesalahan dan kehilafan.