Lihat Angin dan hujan berdansa di atas seng cemburu yang belum habis kubongkar karena dihalang hujan Ia tak lagi sendiri menggodaku Dibawanya selir selir yang disetir penuh satir Rasa cemburu itu kian memanas gegara diterbangkan kian ke mari sementara aku kehabisan napas ngos ngosan menahan niat mereka Aku malah didudukkan pada kursi tulen hellip petikan Angin Mencumbu Hujan Suka atau tidak hujan pasti tiba dan turun pada waktunya Jika tempayan dalam hati belum siap ia akan tetap turun Bukan karena ia sedang egois atau buru buru akan tetapi demikianlah sikap dan sifatnya Jika ia deras basahlah segala Jika ia pelan akan disebut gerimis manja Jika ia sedang akan kuyuplah semua termasuk masa lalu kini dan akan datang Di berbagai waktu ia merayu Dengarlah Dalam ragam situasi ia konsisten Perhatikanlah Di tiap kondisi hati ia setia Yakinlah Dalam ragam tempat ia tulus Senyumlah Hujan itu baik Kala hujan tertitah patuhlah Saat hujan menyapa dengarlah Tatkala hujan bercanda senyumlah lsquo Tika hujan bencana sadarlah Kala hujan bersahabat rawatlah Ketika hujan merayu empatilah Ketika hujan bernasihat terimalah Deretan sapaan suapan dan polesan hujan diatur dalam larik larik puisi diikat bait terjelma dalam buku unik ini Temukan nilai mutiara pesan dan suguhan penyusun dalam rangkaian kata kata yang diramu supaya makna tetap terjaga dan terasa Temukan lalu ceritakan pada semesta bahwa nasihat hujan mendatangkan sukacita menawar dukacita menghadirkan kehangatan mengusir kepenatan menjamah hati mengurai amarah dan hal positif lainnya Buku Nasihat Hujan yang di tangan Anda bukan buku biasa Bukalah ada banyak hal yang luar biasa Selamat Anda salah satu yang berbangga karena bisa mendekap selaksa pesan dan petuah hujan tanpa memeluk amarah hujan Lihat! Angin dan hujan berdansa di atas seng cemburu yang belum habis kubongkar karena dihalang hujan. Ia tak lagi sendiri menggodaku. Dibawanya selir-selir yang disetir penuh satir. Rasa cemburu itu kian memanas gegara diterbangkan kian ke mari sementara aku kehabisan napas ngos-ngosan menahan niat mereka. Aku malah ...didudukkan pada kursi tulen. …. petikan Angin Mencumbu Hujan ; Suka atau tidak, hujan pasti tiba dan turun pada waktunya. Jika tempayan dalam hati belum siap, ia akan tetap turun. Bukan karena ia sedang egois atau buru-buru akan tetapi demikianlah sikap dan sifatnya. Jika ia deras, basahlah segala. Jika ia pelan, akan disebut gerimis manja. Jika ia sedang, akan kuyuplah semua termasuk masa lalu, kini, dan akan datang. Di berbagai waktu, ia merayu. Dengarlah! Dalam ragam situasi, ia konsisten. Perhatikanlah! Di tiap kondisi hati, ia setia. Yakinlah! Dalam ragam tempat, ia tulus. Senyumlah! Hujan itu baik. Kala hujan tertitah, patuhlah. Saat hujan menyapa, dengarlah. Tatkala hujan bercanda, senyumlah. ‘Tika hujan bencana, sadarlah. Kala hujan bersahabat, rawatlah. Ketika hujan merayu, empatilah. Ketika hujan bernasihat, terimalah. Deretan sapaan, suapan, dan polesan hujan diatur dalam larik-larik puisi diikat bait terjelma dalam buku unik ini. Temukan nilai, mutiara, pesan, dan suguhan penyusun dalam rangkaian kata-kata yang diramu supaya makna tetap terjaga dan terasa. Temukan lalu ceritakan pada semesta bahwa nasihat hujan mendatangkan sukacita, menawar dukacita; menghadirkan kehangatan, mengusir kepenatan; menjamah hati, mengurai amarah; dan hal positif lainnya. Buku Nasihat Hujan yang di tangan Anda bukan buku biasa. Bukalah ada banyak hal yang luar biasa. Selamat, Anda salah satu yang berbangga karena bisa mendekap selaksa pesan dan petuah hujan tanpa memeluk amarah hujan.