Mayapada tempat para manusia hidup dan tinggal Sudah menjadi tanggung jawab dan kehormatan manusia untuk mengelola tempat tinggalnya dengan sebaik baiknya Sebagaimana Tuhan Semesta Alam memberikan tugas kepadanya Saling berhubungan dengan baik antara manusia satu sama lain Para manusia itu membuat aturan aturan sebagai bentuk tanggung jawabnya Sayangnya aturan itu dibuat dengan kepentingan kepentingan terselubung Para penguasa yang berwenang atas sistem sistem yang berlaku tak lagi peduli dengan tanggung jawabnya dan hilanglah kehormatannya Bahkan para manusia tak lagi peduli dengan satu sama lain atau terlalu peduli hingga melupakan tanggung jawabnya sebagai penghuni mayapada Repot mengurusi urusan manusia manusia lain mengira bahwa tiap tiap manusia memiliki hak untuk melakukan apa pun sesuka hati dan melupakan tanggung jawab untuk menghormati dan menjaga satu sama lain para manusia itu sudah tak lagi berperikemanusiaan Dibutakan oleh paradoks paradoks kehidupan Sudah seperti hewan saling menyalahkan berebut kekuasaan memaksakan kehendaknya hingga berujung pada pertikaian kekerasan bahkan pembunuhan Bukan tabu lagi semua itu dilakukan Para manusia sudah terbiasa Beberapa mungkin sadar dan merasa teriris batinya dengan keadaan mayapada ini namun beberapa orang itu tak sanggup mempengaruhi para manusia yang lebih banyak jumlah dan senjatanya agar kembali menjaga kehormatannya yakni mayapada Padahal jika mereka mau mawas diri itu semua hanyalah kesemuan maya Mayapada, tempat para manusia hidup dan tinggal. Sudah menjadi tanggung jawab dan kehormatan manusia untuk mengelola tempat tinggalnya dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana Tuhan Semesta Alam memberikan tugas kepadanya. Saling berhubungan dengan baik antara manusia satu sama lain. Para manusia itu membuat aturan-aturan sebagai bentuk tanggung jawabnya. Sayangnya aturan itu dibuat dengan kepentingan-kepentingan ...terselubung. Para penguasa yang berwenang atas sistem-sistem yang berlaku tak lagi peduli dengan tanggung jawabnya dan hilanglah kehormatannya. Bahkan, para manusia tak lagi peduli dengan satu sama lain, atau terlalu peduli hingga melupakan tanggung jawabnya sebagai penghuni mayapada. Repot mengurusi urusan manusia-manusia lain. mengira bahwa tiap-tiap manusia memiliki hak untuk melakukan apa pun sesuka hati, dan melupakan tanggung jawab untuk menghormati dan menjaga satu sama lain. para manusia itu sudah tak lagi berperikemanusiaan. Dibutakan oleh paradoks-paradoks kehidupan. Sudah seperti hewan, saling menyalahkan, berebut kekuasaan, memaksakan kehendaknya hingga berujung pada pertikaian, kekerasan bahkan pembunuhan. Bukan tabu lagi semua itu dilakukan. Para manusia sudah terbiasa. Beberapa mungkin sadar dan merasa teriris batinya dengan keadaan mayapada ini. namun beberapa orang itu tak sanggup mempengaruhi para manusia yang lebih banyak jumlah dan senjatanya agar kembali menjaga kehormatannya, yakni mayapada. Padahal jika mereka mau mawas diri, itu semua hanyalah kesemuan, maya.