Perkawinan Anak dalam Perspektif Feminis Postmodern: Tantangan dan Transformasi Sosial
Rizky Pamungkas; Rohmadtika Dita
Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00
Deskripsi Buku
Buku Perkawinan Anak dalam Perspektif Feminis Postmodern Tantangan dan Transformasi Sosial mengangkat isu kompleks perkawinan anak dari sudut pandang feminis postmodern Perkawinan anak yang masih marak terjadi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia menghadirkan berbagai dampak negatif terhadap hak asasi anak kesehatan pendidikan serta peluang ekonomi perempuan di masa depan buku ini mengeksplorasi akar budaya sosial dan ekonomi yang mempertahankan praktik ini serta mengkaji kebijakan dan program yang berusaha mengatasi permasalahan tersebut Menggunakan perspektif feminis postmodern penulis menyoroti keberagaman pengalaman dan konteks perempuan dalam perkawinan anak Pendekatan ini menolak pandangan tunggal dan memperhatikan bagaimana identitas latar belakang budaya dan kondisi sosial memengaruhi setiap kasus secara berbeda Buku ini menganalisis bagaimana norma norma sosial tradisi dan institusi turut memperkuat praktik perkawinan anak dan bagaimana upaya transformasi sosial dapat dilakukan tanpa mengabaikan nilai nilai lokal yang ada Buku Perkawinan Anak dalam Perspektif Feminis Postmodern: Tantangan dan Transformasi Sosial mengangkat isu kompleks perkawinan anak dari sudut pandang feminis postmodern. Perkawinan anak, yang masih marak terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, menghadirkan berbagai dampak negatif terhadap hak asasi anak, kesehatan, pendidikan, serta peluang ekonomi perempuan di masa depan, buku ...ini mengeksplorasi akar budaya, sosial, dan ekonomi yang mempertahankan praktik ini, serta mengkaji kebijakan dan program yang berusaha mengatasi permasalahan tersebut. Menggunakan perspektif feminis postmodern, penulis menyoroti keberagaman pengalaman dan konteks perempuan dalam perkawinan anak. Pendekatan ini menolak pandangan tunggal dan memperhatikan bagaimana identitas, latar belakang budaya, dan kondisi sosial memengaruhi setiap kasus secara berbeda. Buku ini menganalisis bagaimana norma-norma sosial, tradisi, dan institusi turut memperkuat praktik perkawinan anak, dan bagaimana upaya transformasi sosial dapat dilakukan tanpa mengabaikan nilai-nilai lokal yang ada.
