Deskripsi Buku
EPICTETUS adalah salah satu filsuf ternama dalam mazhab stoikisme yang lahir pada tahun 50 Masehi di Hierapolis Phrygia Epictetus awalnya tinggal di Roma dan merupakan seorang budak yang bekerja untuk Epaphroditos Dia memperoleh kemerdekaannya setelah kaisar yang berkuasa saat itu Nero tewas Sebelum akhirnya diasingkan ke Yunani Epictetus terus belajar dan mengajar filsafat di Roma Latar belakangnya yang bermula sebagai seorang budak menjadikan aliran stoikisme sebagai mazhab yang berisi tokoh tokoh dari beragam kelas sosial Bagi Epictetus filsafat adalah jalan hidup Filsafat baginya bukan sekadar cabang ilmu melainkan etos yang harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan sehari hari Dalam kumpulan petuah ini Epictetus banyak membicarakan manusia sebagai makhluk fana sekaligus bagian dari Sang Pencipta Dia menekankan bahwa hal hal di luar kuasa kita sudah sepatutnya diterima dan dihadapi dengan berani Kendati demikian Epictetus juga mengingatkan bahwa manusia sejatinya memiliki kemerdekaan yang bernama akal sehingga manusia bertanggung jawab atas semua pilihannya masing masing Melalui potongan dialog dan narasi nasihat untuk menjalani berkehidupan yang adil sederhana dan berkecukupan disampaikan secara lugas dan padat EPICTETUS adalah salah satu filsuf ternama dalam mazhab stoikisme yang lahir pada tahun 50 Masehi di Hierapolis, Phrygia. Epictetus awalnya tinggal di Roma dan merupakan seorang budak yang bekerja untuk Epaphroditos. Dia memperoleh kemerdekaannya setelah kaisar yang berkuasa saat itu, Nero, tewas. Sebelum akhirnya diasingkan ke Yunani, Epictetus terus belajar dan ...mengajar filsafat di Roma. Latar belakangnya yang bermula sebagai seorang budak menjadikan aliran stoikisme sebagai mazhab yang berisi tokoh-tokoh dari beragam kelas sosial. Bagi Epictetus, filsafat adalah jalan hidup. Filsafat baginya bukan sekadar cabang ilmu, melainkan etos yang harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Dalam kumpulan petuah ini, Epictetus banyak membicarakan manusia sebagai makhluk fana sekaligus bagian dari Sang Pencipta. Dia menekankan bahwa hal-hal di luar kuasa kita sudah sepatutnya diterima dan dihadapi dengan berani. Kendati demikian, Epictetus juga mengingatkan bahwa manusia sejatinya memiliki kemerdekaan yang bernama ‘akal’, sehingga manusia bertanggung jawab atas semua pilihannya masing-masing. Melalui potongan dialog dan narasi, nasihat untuk menjalani berkehidupan yang adil, sederhana, dan berkecukupan disampaikan secara lugas dan padat.
