Selama kurun waktu lima tahun 1968 1973 Ahmad Wahib rajin dan tekun menulis catatan harian Tema tema yang ia tulis bervariasi dari masalah kemahasiswaan keilmuan politik kenegaraan pemerintahan kebangsaan kemasyarakatan hingga keagamaan Islam Catatan harian Ahmad Wahib merefleksikan pergulatan dan pergumulan pemikiran seorang pemuda yang gelisah menanggapi isu isu yang menjadi perhatiannya Pada tahun 1981 atas prakarsa Djohan Effendi dan Ismed Natsir catatan harian itu diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul yang sangat menarik Pergolakan Pemikiran Islam PPI Buku inimengajak pembacanya untuk berpikir jernih dan kritis dalam menanggapi ide gagasan dan pemikiran Ahmad Wahib Penulis menawarkan cara pandang dan cara berpikir yang jauh berbeda dari cara pandang cara berpikir dan pemikiran Ahmad Wahib yang ia paparkan dalam buku PPI nya Prof Dr Faisal Ismail M A Selama kurun waktu lima tahun (1968–1973), Ahmad Wahib rajin dan tekun menulis catatan harian. Tema-tema yang ia tulis bervariasi, dari masalah kemahasiswaan, keilmuan, politik, kenegaraan, pemerintahan, kebangsaan, kemasyarakatan, hingga keagamaan (Islam). Catatan harian Ahmad Wahib merefleksikan pergulatan dan pergumulan pemikiran seorang pemuda yang gelisah menanggapi isu-isu yang menjadi perhatiannya. Pada tahun ...1981, atas prakarsa Djohan Effendi dan Ismed Natsir, catatan harian itu diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul yang sangat menarik: Pergolakan Pemikiran Islam (PPI). Buku inimengajak pembacanya untuk berpikir jernih dan kritis dalam menanggapi ide, gagasan, dan pemikiran Ahmad Wahib.Penulis menawarkan cara pandang dan cara berpikir yang jauh berbeda dari cara pandang, cara berpikir, dan pemikiran Ahmad Wahib yang ia paparkan dalam buku PPI-nya. Prof. Dr. Faisal Ismail, M.A.