Rumahku di Masjid
H.A. Rahim Haris
Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00
Deskripsi Buku
Membangun masjid dengan niat yang ikhlas mencari ridho Allah adalah perbuatan mulia Namun memakmurkan masjid dengan berbagai aktifitas ibadah memahami hukum adab dan etika yang terkait masjid juga tidak kalah pentingnya Sebab masjid adalah Baitullah Rumah Allah tempat suci dan mulia sumber segala kebaikan dunia dan akhirat Buku ini mencoba mengajak pembaca untuk memiliki komitmen atau ikatan batin yang kuat terhadap masjid Mencintai masjid hendaknya seperti mencintai rumah sendiri betah berada di dalamnya tanpa mengabaikan kewajiban kewajiban lainnya Memakmurkan masjid adalah membangun memperbaiki mendiami menetapi mengisi menghidupkan mengabdi menghormati dan memelihara serta memfungsikan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan Allah Swt dan Rasul Nya Muhammad Saw Hanya yang memakmurkan masjid masjid Allah ialah orang orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah maka mereka adalah orang orang yang diharapkan termasuk golongan orang orang yang mendapat petunjuk QS At Taubah 18 Membangun masjid dengan niat yang ikhlas mencari ridho Allah adalah perbuatan mulia. Namun memakmurkan masjid dengan berbagai aktifitas ibadah, memahami hukum, adab, dan etika yang terkait masjid, juga tidak kalah pentingnya. Sebab masjid adalah Baitullah (Rumah Allah), tempat suci dan mulia, sumber segala kebaikan dunia dan akhirat. Buku ini mencoba mengajak pembaca ...untuk memiliki komitmen atau ikatan batin yang kuat terhadap masjid. Mencintai masjid hendaknya seperti mencintai rumah sendiri, betah berada di dalamnya tanpa mengabaikan kewajiban-kewajiban lainnya. Memakmurkan masjid adalah membangun, memperbaiki, mendiami, menetapi, mengisi, menghidupkan, mengabdi, menghormati, dan memelihara serta memfungsikan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan Allah Swt dan Rasul-Nya Muhammad Saw. “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka mereka adalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah: 18)
