Siapa Bilang Generasi Milenial Anti Sejarah Atau pernahkah Anda mendengar anak milenial berbicara tentang sejarah Lebih kerennya laggi mereka bukan anak anak jurusan IPS atau bahkan jurusan sejarah Ini adalah hasil karya teenager yang sekarang keren dengan sebutan milenial koneon katanya anti sejarah Tidak dengan kelompok remaja ini Setelah mengetahu ada lomba essai sejarah lokal Kabupaten Bekasi mereka begitu bersemaangat menggali dan menuliskannya Buku ini adalah kumpulan dari hasil karya para peserta lomba Essai Sejarah tahun 2019 yang berasal dari SMAN 2 Cikarang Pusat Begitu banyak manfaat dari sejarah yang saat ini diabaikan oleh kebayakan generasi muda Dalam setiap tulisan terasa kesegaran pemikirannya Tulisan dan sumber sejarah yang sederhana tidak mengurangi nilai justru membuat buku ini mudah dan asik untuk dinikmati Kali malang yang sehari hari kita liha lewati tanpa kesan ternyata memiliki makna yang dalam Sosok KH NoAl bisa kita jumpai dengan berbagai pribadi namun semua tetap menjaga kegagahan dan kebijakannya Situ Abidin disampaikan dengan cara natural dan eksotis Gedung Juang tari topeng dan gabus pucung serta tradisi lainnya disampaikan dengan lugas namun syarat akan makna Tema yang variatif lebih dari satu macam membuat isi buku ini beraneka dan bisa menjadi pegangan awal generasi muda untuk mengema Kabupaten Bekasi lebih dalam Siapa Bilang Generasi Milenial Anti Sejarah? Atau pernahkah Anda mendengar anak milenial berbicara tentang sejarah? Lebih kerennya laggi mereka bukan anak-anak jurusan IPS atau bahkan jurusan sejarah. Ini adalah hasil karya teenager yang sekarang keren dengan sebutan milenial, koneon katanya anti sejarah. Tidak dengan kelompok remaja ini. Setelah mengetahu ada lomba essai sejarah lokal Kabupaten ...Bekasi, mereka begitu bersemaangat menggali dan menuliskannya. Buku ini adalah kumpulan dari hasil karya para peserta lomba Essai Sejarah tahun 2019 yang berasal dari SMAN 2 Cikarang Pusat. Begitu banyak manfaat dari sejarah yang saat ini diabaikan oleh kebayakan generasi muda. Dalam setiap tulisan terasa kesegaran pemikirannya. Tulisan dan sumber sejarah yang sederhana tidak mengurangi nilai justru membuat buku ini mudah dan asik untuk dinikmati. Kali malang yang sehari-hari kita liha lewati tanpa kesan ternyata memiliki makna yang dalam. Sosok KH NoAl bisa kita jumpai dengan berbagai pribadi namun semua tetap menjaga kegagahan dan kebijakannya. Situ Abidin disampaikan dengan cara natural dan eksotis. Gedung Juang, tari topeng dan gabus pucung serta tradisi lainnya disampaikan dengan lugas namun syarat akan makna. Tema yang variatif, lebih dari satu macam, membuat isi buku ini beraneka dan bisa menjadi pegangan awal generasi muda untuk mengema Kabupaten Bekasi lebih dalam.