SURYA, MENTARI & REMBULAN

SURYA, MENTARI & REMBULAN

Sili Suli

Telah di baca oleh 1 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:32

Deskripsi Buku

Novel ini bercerita tentang Surya Mentari dan Rembulan Surya adalah nama seorang gembala kerbau dari kampung Waka sebuah kampung yang terletak di kaki Gunung Napo Toraja Mentari adalah kekasih Surya yang juga berasal dari Kampung Waka Sedangkan Rembulan adalah seorang gadis bangsawan Jawa yang tinggal di Yogyakarta Novel ini mengambil suasana pada era menjelang terjadinya perang kopi di Toraja pada tahun 1884 Kisahnya bermula dari penculikan adik Mentari yang bernama Mataallo di Rantepao oleh kelompok koja atas perintah Tangke Bunna seorang pembesar Toraja yang merasa sakit hati kepada Ne Ari ayah dari Mataallo Ne Ari yang juga seorang tokoh adat dianggap telah mempermalukan Tangke Bunna saat diminta mencari buah tomendoyang di Puncak Gunung Napo Ne Ari juga dianggap sebagai tokoh utama yang menggagalkan keinginan Tangke Bunna menggelar acara rambu solo mabarata di tongkonannya sehingga tawanan yang seharusnya disembelih dalam acara adat tersebut terbebas dari maut berkat upaya Ne Ari dan beberapa tokoh adat Toraja Penculikan Mataallo berbuntut panjang Surya adalah salah seorang warga kampung Waka yang ditugaskan untuk mencari Mataallo di Rantepao Ternyata Matallo telah dijual kepada Puang Lammai seorang saudagar kopi di Parepare dan kemudian dibawa ke Yogyakarta oleh adik angkat Puang Lammai Mau tidak mau Surya dan dua sahabatnya harus pergi ke Yogyakarta Perjalanan mereka ke Yogyakarta tidak sia sia Mereka berhasil bertemu dengan Mataallo yang sudah dijual kepada seorang bangsawan Jawa bernama Raden Boedijono Atas bantuan Raden Mas Yasmiar Nugroho dan Rembulan Mataallo bisa dibawa kembali ke Toraja dengan syarat Surya harus ikut serta dengan sekelompok juragan Jawa yang tergabung dalam wadah Kemah nDoro KenDor ke Nepal Misi ke Nepal adalah untuk mengantar abu jenazah kakek Koh Langgeng dan ditaburkan di kaki Gunung Sagarmatha Nepal Surya menyanggupi Akhirnya Surya ikut berkelana bersama para juragan Jawa diawali dari Semarang Batavia Singapura Selat Malaka Teluk Benggali Sunggai Gangga dan menyusuri jalan darat hingga ke Kalapathar Petualangan mencari Matallo membawa Surya bertemu dengan sejumlah nama seperti Tabib Istu di Pinrang Puang Lammai di Parepare mas Yadi di Semarang Rembulan Koh Langgeng Raden Boedijono bang Andy Tampubolon kelompok seniman yang tergabung dalam Komunitas Wayang Kulit Mataram atau KOAWIMA di Yogyakarta wartawan asal Eslandia Christ Paso Sturluson di kapal pengusaha Inggris berdarah Yahudi Reinhold Hillary Rotschild di Namche Bazar dan beberapa orang Sherpa di Sange Phuk dan Goraksheep Namun yang paling berkesan dalam hatinya adalah pertemuan dengan Rembulan Novel ini dituturkan secara mengalir sehingga bisa membuat pembacanya tak sabar untuk melanjutkan ke bab berikutnya Nuansa Toraja terasa sangat kental pada permulaan bab Beberapa hal yang menjadi daya tarik dalam permulaan cerita ini adalah sisipan tentang rambu solo mabarata judi sabung ayam perbudakan dan dilanjutkan dengan ritual menjalankan mayat Juga tentang buah tomendoyang di Gunung Napo yang berbau mistis Dalam novel ini juga ditampilkan suasana Yogyakarta tempo dulu termasuk keunikan tari pusaka dari Istana Raja Yogyakarta yang paling sakral yaitu tari bedhaya semang dimana para penarinya diharuskan melakukan ritual khusus sebelum mementaskannya Dan ketika cerita bergeser ke Nepal pembaca juga bisa merasakan nuansa Nepal yang kental yang diawali dengan cerita tentang Festival Gadhimai yang unik dan keindahan panorama alam Himalaya yang mempesona Itulah sebabnya novel ini bisa dikatakan sebagai novel Indonesia beraroma Toraja Jawa dan Nepal Mungkin inilah novel pertama di Indonesia yang memadukan keunikan budaya Toraja Jawa dan Nepal dalam satu cerita fiksi yang sarat makna dan pesan pesan moral yang sangat bermanfaat bagi pembacanya di seluruh dunia Novel ini bercerita tentang Surya, Mentari dan Rembulan. Surya adalah nama seorang gembala kerbau dari kampung Waka, sebuah kampung yang terletak di kaki Gunung Napo, Toraja. Mentari adalah kekasih Surya yang juga berasal dari Kampung Waka. Sedangkan Rembulan adalah seorang gadis bangsawan Jawa yang tinggal di Yogyakarta. Novel ini mengambil suasana ...

Detail Buku

Ketersediaan
1/1
Jumlah Halaman
541
Kategori
Sub Kategori
Tahun Terbit
ISBN
978-602-5963-39-1
eISBN
proses

Koleksi lain dari Sili Suli

Lihat Semua

Buku Rekomendasi

Lihat Semua

Buku Terkait

Lihat Semua