Tanin adalah senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman yang merupakan senyawa fenol dengan berat molekul besar dan terdiri dari gugus hidroksil karboksil dan beberapa gugus lainnya Tanin mampu membentuk ikatan kompleks dengan protein dan beberapa makromolekul Selama ini zat tanin hanya dianggap sebagai anti nutrisi yang bisa menjadi toksik atau racun pada bahan pakan ternak akan tetapi saat ini penggunanaan tanin dalam jumlah yang tepat dapat meningkatkan produktivitas ternak termasuk pada unggas Penambahan Tanin pada pakan ayam dapat mempengaruhi palatabilitas dan konsumsi pakan karena kecenderungan ayam menghindari rasa pahit astringen Pemberian tanin dalam jumlah tepat atau dengan dosis 0 5 hingga 5 g kg pakan tidak mengganggu performa produksi ayam bahkan mampu meningkatkan jumlah konsumsi pakan Suplementasi ekstrak tanin chesnut pada level 0 3 3 g kg pakan mampu meningkatkan performa ayam kampung Ulu Buku ini membahas pentingnya kesejahteraan hewan animal welfare dalam praktek budidaya ternak unggas yaitu dengan memberikan nutrisi yang berkualitas Buku ini dimulai dengan menyajikan data perkembangan perunggasan di Indonesia budidaya unggas dengan tidak menggunakan antibiotik serta penggunaan herbal sebagai alternatif pengganti antibiotik kimia Selanjutnya buku ini memperkenalkan tanin secara lengkap mulai dari struktur kimia sumber dan metode ekstraksi tanin dari berbagai tanaman Agar memudahkan pembaca memahami poin penting dari buku ini pembahasan dibagi menjadi 1 Tanin dalam nutrisi unggas 2 Tanin dan kesehatan unggas 3 Tanin dan kinerja produksi unggas serta 4 Strategi penggunaan tanin dalampakan unggas Buku ini ditujukan untuk berbagai kalangan akademisi peternak penyusun ransum nutrionis hingga mahasiswa Buku ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang penggunaan tanin sehingga tidak gagal paham Penulis sangat berharap pembaca mendapatkan perspektif yang berbeda dari tanin yang selama ini hanya dianggap racun dan antinutrisi TerimakasihTanin adalah senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman, yang merupakan senyawa fenol dengan berat molekul besar dan terdiri dari gugus hidroksil, karboksil dan beberapa gugus lainnya. Tanin mampu membentuk ikatan kompleks dengan protein dan beberapa makromolekul. Selama ini, zat tanin hanya dianggap sebagai anti nutrisi yang bisa menjadi toksik atau ...racun pada bahan pakan ternak, akan tetapi saat ini penggunanaan tanin dalam jumlah yang tepat dapat meningkatkan produktivitas ternak, termasuk pada unggas. Penambahan Tanin pada pakan ayam dapat mempengaruhi palatabilitas dan konsumsi pakan, karena kecenderungan ayam menghindari rasa pahit (astringen). Pemberian tanin dalam jumlah tepat, atau dengan dosis 0,5 hingga 5 g/kg pakan, tidak mengganggu performa produksi ayam, bahkan mampu meningkatkan jumlah konsumsi pakan. Suplementasi ekstrak tanin chesnut pada level 0,3% (3 g/kg pakan) mampu meningkatkan performa ayam kampung Ulu. Buku ini membahas pentingnya kesejahteraan hewan (animal welfare) dalam praktek budidaya ternak unggas yaitu dengan memberikan nutrisi yang berkualitas. Buku ini dimulai dengan menyajikan data perkembangan perunggasan di Indonesia, budidaya unggas dengan tidak menggunakan antibiotik serta penggunaan herbal sebagai alternatif pengganti antibiotik kimia. Selanjutnya buku ini memperkenalkan tanin secara lengkap, mulai dari struktur kimia, sumber dan metode ekstraksi tanin dari berbagai tanaman. Agar memudahkan pembaca memahami poin penting dari buku ini, pembahasan dibagi menjadi 1). Tanin dalam nutrisi unggas; 2). Tanin dan kesehatan unggas; 3). Tanin dan kinerja produksi unggas, serta; 4). Strategi penggunaan tanin dalampakan unggas. Buku ini ditujukan untuk berbagai kalangan, akademisi, peternak, penyusun ransum (nutrionis) hingga mahasiswa. Buku ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang penggunaan tanin, sehingga tidak gagal paham. Penulis sangat berharap pembaca mendapatkan perspektif yang berbeda dari tanin yang selama ini hanya dianggap racun dan antinutrisi. Terimakasih