Terjebak di Sarang Penjahat
Zaenal Radar T.
Telah di baca oleh 2 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:39
Deskripsi Buku
Rumah besar itu tidak lagi layak disebut sebagai rumah hunian Mungkin lebih cocok disebut sebagai gudang kosong Baru beberapa detik berada di rumah itu rasanya seperti sudah berbulan bulan Nadia yang paling tidak betah berada di ruangan itu Nadia menangis karena ketakutan Rafi dan Udin berusaha menenangkannya Rafi dan Udin mulai menyadari bahwa diri mereka dalam bahaya Pipi kamu masih sakit Din tanya Rafi memberikan perhatian pada Udin yang barusan ditampar Pak Boy Rasanya seperti tiga kali lipat pukulan si Ipul Benar benar tuh Pak Boy Kita dikerjain Teman apa yang terjadi dengan Rafi Udin dan Nadia Mengapa Nadia menangis Dan mereka dalam bahaya Wah benar benar membuat penasaran Yuk segera cari tahu jawabannya Rumah besar itu tidak lagi layak disebut sebagai rumah hunian. Mungkin lebih cocok disebut sebagai gudang kosong. Baru beberapa detik berada di rumah itu, rasanya seperti sudah berbulan-bulan. Nadia yang paling tidak betah berada di ruangan itu. Nadia menangis karena ketakutan. Rafi dan Udin berusaha menenangkannya. Rafi dan Udin mulai menyadari ...bahwa diri mereka dalam bahaya. “Pipi kamu masih sakit, Din?” tanya Rafi, memberikan perhatian pada Udin yang barusan ditampar Pak Boy. “Rasanya seperti tiga kali lipat pukulan si Ipul.” “Benar-benar tuh Pak Boy. Kita dikerjain!” Teman, apa yang terjadi dengan Rafi, Udin, dan Nadia? Mengapa Nadia menangis? Dan, mereka dalam bahaya? Wah, benar-benar membuat penasaran! Yuk, segera cari tahu jawabannya!
