Tidak dapat dipungkiri bahwa baik umat Yahudi Nasrani maupun Islam mengklaim sebagai pewaris millah atau ajaran Ibrahim Umat Islam sesuai petunjuk Alquran sangat yakin bahwa millah Ibrahim adalah agama tauhid dan agama Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW merupakan agama tauhid paripurna dan dengan tegas mengoreksi atas penyelewengan penyelewengan yang terjadi pada umat sebelumnya Islam satu satunya agama yang tetap konsisten melanjutkan millah Ibrahim As yaitu ajaran tauhid Sehingga sejatinya agama umat yang mengaku Yahudi ketika diutusnya Nabi Musa As adalah agama tauhid begitupun agama umat yang mengaku Nasrani ketika diutusnya Nabi Isa As juga agama tauhid tetapi banyak ajaran bahkan ayat ayat pada kitab suci mereka yang diselewengkan oleh umatnya sendiri sepeninggal para utusan Allah SWT tersebut Dengan demikian ketika diutusnya Nabi Muhammad SAW maka ajaran rasul rasul terdahulu yang telah diselewengkan tersebut dengan sendirinya diganti dengan ajaran Islam sebagaimana millah Ibrahim As yang tauhid Prosesi ibadah haji yang dilaksanakan dengan manasik tertentu waktu dan tempat tertentu pula dimana situs peninggalan warisan dari Nabi Ibrahim As masih terjaga keasliannya bermakna sebuah penegasan dari Alloh SWT bahwa Nabi Ibrahim As itu bukan beragama Yahudi dan bukan pula beragama Nasrani akan tetapi penganut agama tauhid agama yang hanif yang lurus yakni agama Islam Tidak dapat dipungkiri, bahwa baik umat Yahudi, Nasrani, maupun Islam, mengklaim sebagai pewaris millah atau ajaran Ibrahim. Umat Islam sesuai petunjuk Alquran sangat yakin bahwa millah Ibrahim adalah agama tauhid, dan agama Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW merupakan agama tauhid paripurna dan dengan tegas mengoreksi atas penyelewengan-penyelewengan yang terjadi pada ...umat sebelumnya. Islam satu-satunya agama yang tetap konsisten melanjutkan millah Ibrahim As, yaitu ajaran tauhid. Sehingga, sejatinya agama umat yang mengaku Yahudi ketika diutusnya Nabi Musa As adalah agama tauhid, begitupun agama umat yang mengaku Nasrani ketika diutusnya Nabi Isa As juga agama tauhid, tetapi banyak ajaran bahkan ayat-ayat pada kitab suci mereka yang diselewengkan oleh umatnya sendiri sepeninggal para utusan Allah SWT tersebut. Dengan demikian ketika diutusnya Nabi Muhammad SAW, maka ajaran rasul-rasul terdahulu yang telah diselewengkan tersebut dengan sendirinya diganti dengan ajaran Islam sebagaimana millah Ibrahim As yang tauhid. Prosesi ibadah haji yang dilaksanakan dengan manasik tertentu, waktu dan tempat tertentu pula, dimana situs peninggalan warisan dari Nabi Ibrahim As masih terjaga keasliannya, bermakna sebuah penegasan dari Alloh SWT bahwa Nabi Ibrahim As itu bukan beragama Yahudi dan bukan pula beragama Nasrani, akan tetapi penganut agama tauhid, agama yang hanif, yang lurus, yakni agama Islam.