Kehidupan iman seseorang hendaknya didasari pada sebuah pengalaman nyata supaya bermakna dan tidak hanya sekedar konseptual saja sebab iman tanpa perbuatan adalah mati Iman seseorang itu bagaikan pohon yang harus berbuah kebaikan kebenaran keadilan kasih damai kegembiraan dan kebahagiaan Pengalaman akan Yang Ilahi hendaknya menukik artinya perjumpaan yang sungguh menyentuh hati rasa pikiran dan bahkan totalitas pribadi manusia Iman Katolik perlu berakar pada budaya lokal sehingga tidak terjadi sinkretisme ambiguitas absurditas dan kekosongan makna dalam praktek keagamaan dan keimanan Agama dan Tuhan tidak boleh diseretKehidupan iman seseorang hendaknya didasari pada sebuah pengalaman nyata supaya bermakna dan tidak hanya sekedar konseptual saja sebab iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman seseorang itu bagaikan pohon yang harus berbuah kebaikan, kebenaran, keadilan, kasih, damai, kegembiraan dan kebahagiaan. Pengalaman akan Yang Ilahi hendaknya menukik artinya perjumpaan yang sungguh menyentuh hati, ...rasa, pikiran dan bahkan totalitas pribadi manusia. Iman Katolik perlu berakar pada budaya lokal sehingga tidak terjadi sinkretisme, ambiguitas, absurditas dan kekosongan makna dalam praktek keagamaan dan keimanan. Agama dan Tuhan tidak boleh diseret