Pandemi COVID 19 telah memukul sektor pariwisata begitu dalam para insan pengkaji pariwisata dari Manajemen Resort dan Leisure UPI berusaha mempelajarai dampak pandemi ini terhadap pegiat aktivitas wisata Buku ini menyajikan beberapa tulisan yang pertama membahas tentang dampak pandemi Covid 19 telah meruntuhkan partisipasi dan apresiasi terhadap Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok yang dicetuskan oleh Rahmat Jabaril Melalui pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif penelitian ini mengupas penurunan ini serta mencari solusi melalui workshop seni dan kegiatan budaya Pada tulisan kedua penulis berhasil menunjukkan bahwa Trans Studio Bandung berhasil mempertahankan daya tariknya dengan protokol kesehatan Ini memungkinkan penyampaian budaya Jawa Barat melalui beragam wahana dan kegiatan Pada artikel ketiga penulis menunjukkan bahwa museum Barli mampu motor inovasi dan kreativitas dalam wisata edukasi Melalui observasi dan wawancara penelitian ini merinci bagaimana museum mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi Pada tulisan keempat dengan virtual tour 3600 di Taman Hutan Raya Ir H Djuanda penulis memperkenalkan alternatif promosi menarik Metode MDLC menciptakan pengalaman virtual yang dapat diakses melalui berbagai perangkat Tulisan terakhir mengungkap inovasi pariwisata Bandros yang teruji di era pandemi menghidupkan kembali minat wisatawan Dengan metode wawancara penelitian ini menggambarkan bagaimana Bandros merancang strategi promosi dan inovasi untuk memikat wisatawan Pandemi COVID-19 telah memukul sektor pariwisata begitu dalam, para insan pengkaji pariwisata dari Manajemen Resort dan Leisure UPI berusaha mempelajarai dampak pandemi ini terhadap pegiat aktivitas wisata. Buku ini menyajikan beberapa tulisan, yang pertama, membahas tentang dampak pandemi Covid-19 telah meruntuhkan partisipasi dan apresiasi terhadap Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok yang ...dicetuskan oleh Rahmat Jabaril. Melalui pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif, penelitian ini mengupas penurunan ini serta mencari solusi melalui workshop seni dan kegiatan budaya. Pada tulisan kedua, penulis berhasil menunjukkan bahwa Trans Studio Bandung berhasil mempertahankan daya tariknya dengan protokol kesehatan. Ini memungkinkan penyampaian budaya Jawa Barat melalui beragam wahana dan kegiatan. Pada artikel ketiga, penulis menunjukkan bahwa museum Barli mampu motor inovasi dan kreativitas dalam wisata edukasi. Melalui observasi dan wawancara, penelitian ini merinci bagaimana museum mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi. Pada tulisan keempat, dengan virtual tour 3600 di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, penulis memperkenalkan alternatif promosi menarik. Metode MDLC menciptakan pengalaman virtual yang dapat diakses melalui berbagai perangkat. Tulisan terakhir mengungkap inovasi pariwisata Bandros, yang teruji di era pandemi, menghidupkan kembali minat wisatawan. Dengan metode wawancara, penelitian ini menggambarkan bagaimana Bandros merancang strategi promosi dan inovasi untuk memikat wisatawan.