Dabda Puisi

Dabda Puisi

Dani Saputra

Telah di baca oleh 2 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:41

Deskripsi Buku

Posisi terberat seseorang adalah ketika diharuskan menjaga pertemuan ketimbang merelakan perpisahan Pertemuan mengajarkan tiga hal pertama sebuah jumpa yang dirangkai dari kumpulan huruf huruf kedua tatapan mata yang menjelma menjadi kata kata dan ketiga ruang abadi yang menyepakati menjadi kalimat cinta Sedangkan perpisahan hanya akan berkata cinta ke luka perpisahan tidak pernah berkata cinta Serpihan puisi ini sebagian besar berawal dari perjalan yang telah banyak memberi warna hidup tentang seseorang yang sorot matanya sering kali membuat luluh suaranya yang justru malah membuatku gugup tentang ruang yang setia mengenang pada tanah yang telah tabah mengasuh dan kepada jejak yang kyusuk merapal laku Puisi ini ditulis dalam rangka mengenang perjalanan agar tidak lapuk termakan zaman Selain itu puisi yang dirangkum bukan berniat menggugat apa yang telah terjadi melainkan sebagai bagian dari bait doa Sekali lagi saya tetap mendoakan meskipun yang diberikan adalah luka sebab lantaran luka tersebut Tuhan memberikan banyak pelajaran bahwa cinta hanya untuk cinta dan luka hanya untuk luka Posisi terberat seseorang adalah ketika diharuskan menjaga pertemuan ketimbang merelakan perpisahan. Pertemuan mengajarkan tiga hal, pertama, sebuah jumpa yang dirangkai dari kumpulan huruf-huruf, kedua, tatapan mata yang menjelma menjadi kata-kata, dan ketiga, ruang abadi yang menyepakati menjadi kalimat cinta. Sedangkan perpisahan hanya akan berkata cinta ke luka, perpisahan tidak pernah berkata ...

Detail Buku

Ketersediaan
1/1
Jumlah Halaman
77
Sub Kategori
Penerbit
Tahun Terbit
ISBN
978-602-336-857-0
eISBN

Koleksi lain dari Dani Saputra

Lihat Semua

Buku Rekomendasi

Lihat Semua

Buku Terkait

Lihat Semua