Sejak diterima menjadi PNS di Kabupaten Jember Lia terpaksa tinggal berjauhan dengan suami dan kedua anak laki lakinya yang masih kecil di Bumi Blambangan Banyuwangi Ia harus melewati hari Senin sampai Sabtu sendirian Jauh dari orang orang tercinta Hingga suatu ketika keriuhan Pendidikan Guru Penggerak PGP sampai di sekolahnya Meriuhkan hati kepala sekolah yang memaksa Lia untuk mendaftar dan mengikutinya Seketika ia menolak Hidup sendirian berjauhan dengan keluarga sudah membuat hari harinya ngilu apalagi bila harus ditambah mengikuti seleksi yang rumit Belum lagi pelatihan Panjang selama Sembilan bulan bila diterima Namun apalah daya seorang guru baru yang belum genap satu tahun mengajar Semakin kuat menolak semakin kuat paksaan itu diberikan Entah takdir akan berpihak pada siapa pada Lia atau kepala sekolahnya Saat dinyatakan lulus ia shock berat Dari Pandanwangi Kugerakkan hati adalah suara hati seorang Calon Guru Penggerak CGP Kereta api Pandanwangi yang mengantarnya pergi pulang Jember Banyuwangi menjadi saksi sekaligus temannya berkisah menjalani hari hari panjang seorang CGP yang terus ingin bergerak Sejak diterima menjadi PNS di Kabupaten Jember, Lia terpaksa tinggal berjauhan dengan suami dan kedua anak laki-lakinya yang masih kecil di Bumi Blambangan, Banyuwangi. Ia harus melewati hari Senin sampai Sabtu sendirian. Jauh dari orang-orang tercinta. Hingga suatu ketika, keriuhan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) sampai di sekolahnya. Meriuhkan hati kepala sekolah ...yang memaksa Lia untuk mendaftar dan mengikutinya. Seketika ia menolak. Hidup sendirian, berjauhan dengan keluarga sudah membuat hari-harinya ngilu, apalagi bila harus ditambah mengikuti seleksi yang rumit. Belum lagi pelatihan Panjang selama Sembilan bulan bila diterima. Namun apalah daya seorang guru baru yang belum genap satu tahun mengajar. Semakin kuat menolak, semakin kuat paksaan itu diberikan. Entah takdir akan berpihak pada siapa: pada Lia atau kepala sekolahnya? Saat dinyatakan lulus, ia shock berat! Dari Pandanwangi, Kugerakkan hati adalah suara hati seorang Calon Guru Penggerak (CGP). Kereta api Pandanwangi, yang mengantarnya pergi pulang Jember - Banyuwangi menjadi saksi sekaligus temannya berkisah menjalani hari-hari panjang seorang CGP yang terus ingin bergerak.