Deskripsi Buku
Etika adalah karya Benedict de Spinoza yang paling terkenal yang dianggap sebagai salah satu rasionalis besar dalam filsafat abad ke 17 Spinoza lahir sebagai keturunan Portugis pada tahun 1632 dan menjalani kehidupan yang sederhana di Amsterdam sebagai penggiling lensa optik Ketenaran terbesarnya muncul ketika Ethics sebuah koleksi dari beberapa karya filosofisnya diterbitkan secara anonim oleh teman teman dekatnya pada tahun 1677 tak lama setelah kematian Spinoza yang terlalu cepat pada usia 44 tahun Dalam karya penting ini Spinoza menjabarkan filosofi etikanya dalam tatanan geometris yang tepat Dia secara tegas menentang dualisme Descartes dan berpendapat bahwa segala sesuatu di dunia ini mengalir dari sifat esensial realitas atau Tuhan Persepsi manusia tentang kebenaran tertinggi ini tidak sempurna dan dengan demikian banyak pengetahuan manusia yang tidak lengkap dan salah Individu harus berusaha untuk mencapai pengetahuan yang lebih sempurna dan berbudi luhur tentang kebenaran dan realitas dengan mengendalikan emosi mereka dan menggunakan pendekatan yang lebih ilmiah dan obyektif Karya besar tentang akal dan rasionalitas ini tetap menjadi salah satu risalah filosofis paling penting tentang masalah ini dan harus dibaca oleh semua siswa filsafat Etika adalah karya Benedict de Spinoza yang paling terkenal, yang dianggap sebagai salah satu rasionalis besar dalam filsafat abad ke-17. Spinoza lahir sebagai keturunan Portugis pada tahun 1632 dan menjalani kehidupan yang sederhana di Amsterdam sebagai penggiling lensa optik. Ketenaran terbesarnya muncul ketika “Ethics”, sebuah koleksi dari beberapa karya filosofisnya, diterbitkan ...secara anonim oleh teman-teman dekatnya pada tahun 1677, tak lama setelah kematian Spinoza yang terlalu cepat pada usia 44 tahun. Dalam karya penting ini, Spinoza menjabarkan filosofi etikanya dalam tatanan geometris yang tepat. Dia secara tegas menentang dualisme Descartes dan berpendapat bahwa segala sesuatu di dunia ini mengalir dari sifat esensial realitas, atau Tuhan. Persepsi manusia tentang kebenaran tertinggi ini tidak sempurna dan dengan demikian banyak pengetahuan manusia yang tidak lengkap dan salah. Individu harus berusaha untuk mencapai pengetahuan yang lebih sempurna dan berbudi luhur tentang kebenaran dan realitas dengan mengendalikan emosi mereka dan menggunakan pendekatan yang lebih ilmiah dan obyektif. Karya besar tentang akal dan rasionalitas ini tetap menjadi salah satu risalah filosofis paling penting tentang masalah ini dan harus dibaca oleh semua siswa filsafat.
