Pendidikan Seni Tari Anak Usia Dini
Novi Mulyani, M.Pd.I
Telah di baca oleh 3 pemustaka, dengan total durasi baca 00:02:55
Deskripsi Buku
Seni tari merupakan salah satu cabang seni yang biasanya lazim diajarkan di PAUD Hal ini bukan tanpa sebab seni tari merupakan salah satu pembelajaran penting yang dapat mengembangkan aspek aspek perkembangan anak antara lain aspek motorik kognitif sosial emosional dan bahasa Dan yang penting untuk digaris bawahi yakni pendidikan seni tari di PAUD tidak bertujuan untuk menjadikan anak ahli dibidang seni khususnya seni tari Namun seni tari merupakan salah satu kegiatan yang dapat membantu anak mencapai tingkat perkembangannya sebagaimana usianya Dengan demikian seni tari tidak hanya mengajarkan gerak semata Akan tetapi di lain sisi juga dapat dijadikan sebagai sarana penanaman nilai nilai kehidupan kepada anak sedini mungkin Penanaman nilai nilai kehidupan ini dikarenakan di dalam tari penuh dengan simbolik dan filosofis Setiap gerak yang diciptakan ataupun dilakukan mempunyai makna sendiri Oleh karena itu pembelajaran seni tari seharusnya tidak hanya mengembangkan kemampuan menari atau ranah psikomotorik saja akan tetapi juga mencakup ranah afektif dan kognitif Seni tari merupakan salah satu cabang seni yang biasanya lazim diajarkan di PAUD. Hal ini bukan tanpa sebab, seni tari merupakan salah satu pembelajaran penting yang dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak, antara lain aspek motorik, kognitif, sosial emosional, dan bahasa. Dan yang penting untuk digaris bawahi, yakni pendidikan seni tari di ...PAUD tidak bertujuan untuk menjadikan anak ahli dibidang seni khususnya seni tari. Namun, seni tari merupakan salah satu kegiatan yang dapat membantu anak mencapai tingkat perkembangannya sebagaimana usianya. Dengan demikian, seni tari tidak hanya mengajarkan gerak semata. Akan tetapi, di lain sisi juga dapat dijadikan sebagai sarana penanaman nilai-nilai kehidupan kepada anak sedini mungkin. Penanaman nilai-nilai kehidupan ini dikarenakan di dalam tari penuh dengan simbolik dan filosofis. Setiap gerak yang diciptakan ataupun dilakukan mempunyai makna sendiri. Oleh karena itu, pembelajaran seni tari seharusnya tidak hanya mengembangkan kemampuan menari atau ranah psikomotorik saja, akan tetapi juga mencakup ranah afektif dan kognitif.
