Pertanggungjawaban pidana korporasi (corporate criminal responsibility)

Deskripsi Buku

It is truly said that a corporation has no conscience but a corporation of conscientious men is a corporation with a conscience Thoreau 1983 Suatu karya tulis kontemporer yang mengilustrasikan dinamika dan dialektika Pertanggungjawaban Pidana Korporasi disajikan oleh seorang sosok akademisi praktisi hukum senior secara sangat menarik dan komprehensif Penulis sangat galau antara harapan optimisme dan kecemasan tentang adanya bahaya dari kejahatan korporasi yang berdekatan dengan white collar crime Keduanya dilakukan oleh pelaku professional professional fringe violator secara terorganisasi organized crime dalam kolektivitas korporasi dan seringkali juga berkaitan dengan state corporate crime karena terbuka kesempatan melakukan kejahatan korporasi seperti pencucian uang korupsi penggelapan pajak kejahatan lingkungan dan sebagainya terjadi atau timbul dalam hubungan antara pimpinan korporasi dengan pejabat di lingkungan instansi pemerintah Pemahaman terhadap kejahatan ekonomi economic crimes seperti kejahatan korporasi harus tuntas sebagaimana yang dirumuskan American Bar Association pada tahun 1976 yang menegaskan bahwa Economic Crimes as any non violent illegal activity which principally involves deceit misrepresentton concealment manipulation breach of trust subterfuge or illegal circumvention Dengan pemahaman tersebut era untuk selalu menganggap kejahatan korporasi sebagai mala prohibita yang menerapkan secara utuh asas societas dlinquere non potest tidak relevan lagi karena bisa terjadi unsur mala per se di atas sangat kuat Edisi Kedua buku ini di samping berbagai koreksi yang dilakukan secara menyeluruh penulis juga mencantumkan data yang menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung RI telah mulai menangani secara intensif kejahatan korporasi di Indonesia 25 kasus data tertanggal 12 februari 2015 Semoga hal ini juga diikuti oleh lembaga penegak hukum lain seperti POLRI dan KPK "It is truly said that a corporation has no conscience; but a corporation of conscientious men is a corporation with a conscience" (Thoreau, 1983) Suatu karya tulis kontemporer yang mengilustrasikan dinamika dan dialektika Pertanggungjawaban Pidana Korporasi disajikan oleh seorang sosok akademisi, praktisi hukum senior secara sangat menarik dan komprehensif. Penulis sangat galau antara ...harapan optimisme dan kecemasan tentang adanya bahaya dari kejahatan korporasi yang berdekatan dengan white collar crime. Keduanya dilakukan oleh pelaku professional (professional fringe violator), secara terorganisasi (organized crime) dalam kolektivitas korporasi dan seringkali juga berkaitan dengan state-corporate crime karena terbuka kesempatan melakukan kejahatan korporasi seperti pencucian uang, korupsi, penggelapan pajak, kejahatan lingkungan dan sebagainya terjadi atau timbul dalam hubungan antara pimpinan korporasi dengan pejabat di lingkungan instansi pemerintah. Pemahaman terhadap kejahatan ekonomi (economic crimes) seperti kejahatan korporasi harus tuntas sebagaimana yang dirumuskan American Bar Association pada tahun 1976 yang menegaskan bahwa: "Economic Crimes as ''any non violent, illegal activity which principally involves deceit, misrepresentton, concealment, manipulation, breach of trust, subterfuge, or illegal circumvention". Dengan pemahaman tersebut era untuk selalu menganggap kejahatan korporasi sebagai "mala prohibita" yang menerapkan secara utuh asas "societas dlinquere non potest" tidak relevan lagi, karena bisa terjadi unsur "mala per se" di atas sangat kuat. Edisi Kedua buku ini, di samping berbagai koreksi yang dilakukan secara menyeluruh, penulis juga mencantumkan data yang menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung RI telah mulai menangani secara intensif kejahatan korporasi di Indonesia (25 kasus) (data tertanggal 12 februari 2015). Semoga hal ini juga diikuti oleh lembaga penegak hukum lain, seperti POLRI dan KPK.

Detail Buku