Buku ini kaya dengan konsep dan data lapangan Jika selama ini tulisan Pilkada berkasus tunggal buku ini menampilkan multikasus Ada 6 Kabupaten Kota yang menjadi fokus kajian karena memiliki kesamaan Misalnya Kabupaten Blitar Kota Pasuruan dan Kota Malang petahana dikalahkan Sementara itu Kota Batu dan Kota Kediri bercita rasa politik dinasti Soal politik dinasti ditemukan juga di Kabupaten Bangkalan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Banyuwangi Selanjutnya buku ini juga menampilkan variasi peta politik lokal di tiap Kabupaten kota Data empirik menunjukkan bahwa jalur parpol sangat dominan digunakan kandidat ketimbang calon independen Bahkan dalam kasus di Kabupaten Kediri kandidat memborong partai demi memenangkan Pilkada Strategi ini dalam konteks demokrasi prosedural menimbulkan persoalan serius karena mempersempit partisipasi dan kontestasi dalam perebutan kekuasaan kepala daerah Buku ini kaya dengan konsep dan data lapangan. Jika selama ini tulisan Pilkada berkasus tunggal, buku ini menampilkan multikasus. Ada 6 Kabupaten/Kota yang menjadi fokus kajian karena memiliki kesamaan. Misalnya, Kabupaten Blitar, Kota Pasuruan, dan Kota Malang petahana dikalahkan. Sementara itu, Kota Batu dan Kota Kediri bercita rasa politik dinasti. Soal ...politik dinasti ditemukan juga di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Banyuwangi. Selanjutnya, buku ini juga menampilkan variasi peta politik lokal di tiap Kabupaten/kota. Data empirik menunjukkan bahwa jalur parpol sangat dominan digunakan kandidat, ketimbang calon independen. Bahkan, dalam kasus di Kabupaten Kediri, kandidat memborong partai demi memenangkan Pilkada. Strategi ini dalam konteks demokrasi prosedural menimbulkan persoalan serius karena mempersempit partisipasi dan kontestasi dalam perebutan kekuasaan kepala daerah.