Tulisan ini mencoba merekonstruksi pemikiran al Ghazali tentang upaya pembentukan karakter dalam perspektif kenabian profetik melalui penyucian dan pemberdayaan rohani dari rohani buruk menjadi rohani mulia rohani yang rabb ni hingga menjangkau derajat sufi waliyullah Sebuah upaya pemberdayaan segenap potensi manusia dengan substansi hakikinya yang agung guna diantar kembali ke hadrah il hiyah Tulisan ini adalah follow up dari jawaban al Ghazali saat kami saling berdekapan erat dalam bilik cahaya dalam ru yah sh diqah tentang cara yang ditempuh hingga ia dapat menemui al Haqq Saat itu iamenjawab Takhalluq bi akhl qill h Tulisan ini mencoba merekonstruksi pemikiran al-Ghazali tentang upaya pembentukan karakter dalam perspektif kenabian (profetik) melalui penyucian dan pemberdayaan rohani, dari rohani buruk menjadi rohani mulia, rohani yang rabbâni hingga menjangkau derajat sufi (waliyullah). Sebuah upaya pemberdayaan segenap potensi manusia dengan substansi hakikinya yang agung guna diantar kembali ke hadrah ilâhiyah. Tulisan ...ini adalah follow up dari jawaban al-Ghazali, saat kami saling berdekapan erat dalam bilik cahaya dalam ru’yah shādiqah, tentang cara yang ditempuh hingga ia dapat “menemui” al-Haqq. Saat itu iamenjawab: “Takhalluq bi akhlâqillâh.”