REFLEKSI PENDIDIKAN MASA KINI

Deskripsi Buku

Gerakan Literasi Sekolah GLS sebenarnya sudah dirancang sedemikian rupa salah satunya melalui pemabaharuan kurikulum KTSP menjjadi Kurikulum 2013 K 13 yang notabene berbasis karakter Meskipun demikian gerakan ini masih menemui beberapa hambatan Faktor penghambat yang dimaksud adalah kurangnya memahami dasar makna pentingnya dan implementasi budaya literasi secaralengkap dan benar baik dari pihak peserta didik ataupun guru Sehingga itu budaya literasi juga sangat penting bagi lingkungan kampus Terlebihbagi mereka yang berada di dalam prodi pendidikan karena ia akan menjadi guru baru dikemudian hari Di mana mereka dituntut untuk bisa metakukan perubahan yang lebiah baik terutama dalam hal literasi Sehingga itulah pembiasaan untuk menulis artikel minimal sudah tidak boleh menjadi sessuatu hal yang asing bagi mahasiswa Melalui menulis artikel mahasiswa akan terbiasa untuk mengolah kata dan kalimat yang enak untuk dibaca Bahkan daya tangkap kritis juga akan semakin meningkat wawasan pengetahuannya bertambah luas daan dapat memudahkan dirinya ketika menyelesaikan tugas akhir sebpagai seorang sarjana pun pascasarjana Oleh karena itu budaya literasiharus selalu ditingkatkan demi mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 Setiap jasad akan pergi meninggalkan dunia Seiringdengan berjalannya waktu namanya kian semakin lirih didengar hingga dunia dan seisinya terasa asing dengannya Namun hal itu tidakakan terjadi jika engkau meninggalkan ucapan dalam bentuk goresan tintamu makanamam akan abadi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebenarnya sudah dirancang sedemikian rupa, salah satunya melalui pemabaharuan kurikulum KTSP menjjadi Kurikulum 2013 (K-13) yang notabene berbasis karakter. Meskipun demikian, gerakan ini masih menemui beberapa hambatan Faktor penghambat yang dimaksud adalah kurangnya memahami dasar, makna, pentingnya, dan implementasi budaya literasi secaralengkap dan benar (baik dari pihak peserta didik ataupun guru). Sehingga itu, ...budaya literasi juga sangat penting bagi lingkungan kampus. Terlebihbagi mereka yang berada di dalam prodi pendidikan, karena ia akan menjadi guru baru dikemudian hari. Di mana mereka dituntut untuk bisa metakukan perubahan yang lebiah baik, terutama dalam hal literasi. Sehingga itulah, pembiasaan untuk menulis artikel (minimal) sudah tidak boleh menjadi sessuatu hal yang asing bagi mahasiswa. Melalui menulis artikel, mahasiswa akan terbiasa untuk mengolah kata dan kalimat yang enak untuk dibaca. Bahkan, daya tangkap kritis juga akan semakin meningkat, wawasan pengetahuannya bertambah luas, daan dapat memudahkan dirinya ketika menyelesaikan tugas akhir sebpagai seorang sarjana/ pun pascasarjana. Oleh karena itu, budaya literasiharus selalu ditingkatkan demi mewujudkan generasi emas Indonesia 2045. Setiap jasad akan pergi meninggalkan dunia. Seiringdengan berjalannya waktu, namanya kian semakin lirih didengar, hingga dunia dan seisinya terasa asing dengannya. Namun hal itu tidakakan terjadi, jika engkau meninggalkan ucapan dalam bentuk goresan tintamu, makanamam? akan abadi.

Detail Buku