Seri Handbook Pendidikan Moral Dan Karakter 1 5 Pendekatan Tradisional terhadap Pendidikan Karakter di Inggris dan Amerika James Arthur Canterbury Christ Church University Pembentukan karakter dapat dikatakan menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh semua pendidikan umum dalam sejarahnya Ini tujuan yang sering tidak dinyatakan secara eksplisit melainkan hanya diasumsikan Sebagian besar pendekatan tradisional pada pendidikan karakter menekankan peran kebiasaan peniruan keteladanan perintah penghargaan dan hukuman dan otoritas dalam pembentukan karakter dan terus menggunakan etika Aristotelian sebagai pembenaran Sebagian dari pendekatan pendidikan ini telah ditafsirkan sebagai memaksa dan guru sentris dan dilihat sebagai sangat kontras dengan para pendukung pendekatan anak sentris yang didasarkan penelitian perkembangan moral yang ditandai oleh keyakinan akan kemampuan anak untuk secara bertahap menyesuaikan perilaku mereka di bawah bimbingan nyata pertimbangan rasional Narvaez Lapsley 2005 141 1 Oleh karena itu memasuki diskusi tentang karakter dan terlebih lagi tentang pendidikan karakter adalah memasuki ranjau definisi dan ideologi yang bertentangan Ini tema pendidikan yang menimbulkan banyak perbedaan dan perpecahan fundamental Ketidaksepakatannya adalah tentang apakah pendidikan karakter tradisional adalah tujuan yang sah dari pengajaran Apakah dapat dikatakan terdapat hal hal seperti tindakan kebiasaan yang tetap dan teratur dalam diri seseorang yang merupakan karakternya Untuk memulai jawaban atas pertanyaan ini kita harus mulai dengan ide Yunani awal mengenai karakter Seri Handbook Pendidikan Moral Dan Karakter 1 5 Pendekatan Tradisional terhadap Pendidikan Karakter di Inggris dan Amerika James Arthur Canterbury Christ Church University Pembentukan karakter dapat dikatakan menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh semua pendidikan umum dalam sejarahnya. Ini tujuan yang sering tidak dinyatakan secara eksplisit, melainkan hanya diasumsikan. Sebagian besar ...pendekatan tradisional pada pendidikan karakter menekankan peran kebiasaan, peniruan, keteladanan, perintah, penghargaan dan hukuman, dan otoritas dalam pembentukan karakter dan terus menggunakan etika Aristotelian sebagai pembenaran. Sebagian dari pendekatan pendidikan ini telah ditafsirkan sebagai memaksa dan guru-sentris dan dilihat sebagai sangat kontras dengan para pendukung pendekatan anak-sentris yang didasarkan penelitian perkembangan moral yang ditandai oleh keyakinan akan kemampuan anak untuk secara bertahap menyesuaikan perilaku mereka di bawah bimbingan nyata pertimbangan rasional (Narvaez & Lapsley, 2005: 141).1 Oleh karena itu, memasuki diskusi tentang karakter dan, terlebih lagi, tentang pendidikan karakter adalah memasuki ranjau definisi dan ideologi yang bertentangan. Ini tema pendidikan yang menimbulkan banyak perbedaan dan perpecahan fundamental. Ketidaksepakatannya adalah tentang apakah pendidikan karakter tradisional adalah tujuan yang sah dari pengajaran. Apakah dapat dikatakan terdapat hal-hal seperti tindakan kebiasaan yang tetap dan teratur dalam diri seseorang yang merupakan karakternya? Untuk memulai jawaban atas pertanyaan ini kita harus mulai dengan ide Yunani awal mengenai karakter.