Siapa yang nggak gemes kalo liat dada mentok atau paha ayam Hah apaan sih dada mentok dan paha ayam itu Itu lhooo yang banyak banget bertaburan di jalanan mal tempat wisata angkutan umum perkantoran dan sebagainya Ya iyalah apalagi kalau bukan belahan dada dada mentok dan leleran paha paha ayam Weleehh niscaya amat betah mata kita melompat lompat jantung berdegup bak ngikut pacuan kuda lalu isi kepala bertebaran ke mana mana dalam ruang imajinasi yang sedemikian liarnya Salahkah mereka yang lagi pameran dada mentok dan paha ayam itu Atau salahkah mereka yang setia menjadi pengunjung pameran itu Thx for Auratmu ini mengangkat salah satu fakta kehidupan masa kini itu Dikemas dalam bahasa yang gurih bak popcorn plus sentilan sentilan yang nakal dan bertenaga juga daya guyonan yang mengocok bagian terdalam perut kita niscaya buku yang mengangkat bukan hanya soal aurat wanita ini akan membuat Anda betah sekali membacanya Khas banget gaya saji penulis Andai Aku Jalan Kaki Masihkah Engkau Selalu Ada Untukku Ah Tuhan Sayang Padaku Kok Trio Lebih Macan dan Huh Brengseknya Aku Siapa pun Anda pelajar mahasiswa guru ustadz cendekiawan dll sangat berguna untuk mereguk air air renungan kehidupan dari buku bening ini Bacalah sendiri agar cakrawala imajinasimu bebas terbang ke mana mana jangan minta dibacain layaknya orang yang sudah mati Weekkks Siapa yang nggak gemes kalo liat dada mentok atau paha ayam? Hah, apaan sih dada mentok dan paha ayam itu? Itu lhooo, yang banyak banget bertaburan di jalanan, mal, tempat wisata, angkutan umum, perkantoran, dan sebagainya. Ya iyalah, apalagi kalau bukan belahan dada (dada mentok) dan leleran paha (paha ayam)? Weleehh, niscaya amat betah ...mata kita melompat-lompat, jantung berdegup bak ngikut pacuan kuda, lalu isi kepala bertebaran ke mana-mana dalam ruang imajinasi yang sedemikian liarnya! Salahkah mereka yang lagi pameran dada mentok dan paha ayam itu? Atau, salahkah mereka yang setia menjadi pengunjung pameran itu? Thx for Auratmu! ini mengangkat salah satu fakta kehidupan masa kini itu. Dikemas dalam bahasa yang gurih bak popcorn, plus sentilan-sentilan yang nakal dan bertenaga, juga daya guyonan yang mengocok bagian terdalam perut kita, niscaya buku yang mengangkat bukan hanya soal aurat wanita ini akan membuat Anda betah sekali membacanya. Khas banget gaya saji penulis Andai Aku Jalan Kaki, Masihkah Engkau Selalu Ada Untukku?; Ah, Tuhan Sayang Padaku, Kok; Trio (Lebih) Macan; dan Huh, Brengseknya Aku!. Siapa pun Anda, pelajar, mahasiswa, guru, ustadz, cendekiawan, dll., sangat berguna untuk mereguk air-air renungan kehidupan dari buku bening ini. Bacalah sendiri agar cakrawala imajinasimu bebas terbang ke mana-mana, jangan minta dibacain layaknya orang yang sudah mati! Weekkks…^_^.