Namaku Ana Hilmahara Yogyakarta adalah kota kelahiran ku Kota yang menaburkan keindahan disetiap sudutnya Yang memberi senyuman ramah tamah setiap penduduknya Memang bukan kota terbaik namun karisma nya terkumandangkan ke seluruh penjuru dunia Sungguh bangga menjadi salah satu darah muda Yogyakarta Hari ini hari dimana aku memulai petualangan baru Memasuki babak anak kelas satu SMA Masa Orientasi Sekolah adalah sebagai acuan siswa siswi tahun ajaran baru Aku tercatat sebagai salah satu siswa yang diterima oleh SMA ternama di Yogyakarta Dalam perjalanan ku tepat di depanku ada neneknenek yang mau menyeberang jalan namun karena saking banyaknya kendaraan berlalu lalang membuatnya tak sanggup menyeberang jalan Shett Aku berhenti sepeda aku parkir di pinggir jalan Lalu aku membantu nenek tadi menyeberang Panas yang menyelimuti tubuh semakin menyemangati ku untuk mengayuh sepeda lebih cepat Dengan napas yang tidak beraturan ku masuki gerbang dan langsung menuju parkiran untuk meletakkan sepedaku ini Ku lihat jam tanganku mendadak mukaku merah Pikiran ku sudah tak karuan Takut cemas campur aduk semuanya Ini hari pertamaku masuk SMA Ah Aku masih mengomeli diri sendiri Sampai tengah lapangan sekolah semua murid baru sudah berbaris rapi disana Ku turunkan napas beratku Aku benar telat Orang yang sedang berpidato disana matanya menemukanku sehingga dia berhenti pidato sejenak Lalu melanjutkan Namaku Ana Hilmahara. Yogyakarta adalah kota kelahiran ku. Kota yang menaburkan keindahan disetiap sudutnya. Yang memberi senyuman ramah tamah setiap penduduknya. Memang bukan kota terbaik, namun karisma nya terkumandangkan ke seluruh penjuru dunia. Sungguh bangga menjadi salah satu darah muda Yogyakarta. Hari ini, hari dimana aku memulai petualangan baru. Memasuki babak ...anak kelas satu SMA. Masa Orientasi Sekolah adalah sebagai acuan siswa/siswi tahun ajaran baru. Aku tercatat sebagai salah satu siswa yang diterima oleh SMA ternama di Yogyakarta. Dalam perjalanan ku, tepat di depanku ada neneknenek yang mau menyeberang jalan, namun karena saking banyaknya kendaraan berlalu-lalang membuatnya tak sanggup menyeberang jalan. Shett! Aku berhenti, sepeda aku parkir di pinggir jalan. Lalu aku membantu nenek tadi menyeberang. Panas yang menyelimuti tubuh, semakin menyemangati ku untuk mengayuh sepeda lebih cepat. Dengan napas yang tidak beraturan, ku masuki gerbang dan langsung menuju parkiran untuk meletakkan sepedaku ini. Ku lihat jam tanganku, mendadak mukaku merah. Pikiran ku sudah tak karuan. Takut, cemas campur aduk semuanya. Ini hari pertamaku masuk SMA. Ah. Aku masih mengomeli diri sendiri. Sampai tengah lapangan sekolah semua murid baru sudah berbaris rapi disana. Ku turunkan napas beratku. Aku benar telat. Orang yang sedang berpidato disana matanya menemukanku, sehingga dia berhenti pidato sejenak. Lalu melanjutkan.