Hidup manusia berkembang dari bayi balita anak anak remaja hingga menjadi dewasa Proses ini niscaya berjalan linear dan mustahil terbolak balik Bayi yang baru lahir dalam kondisi lemah sepenuhnya bergantung pada keberadaan orang dewasa Lambat laun bayi tumbuh membesar dan berkembang kemampuannya Ia mulai mampu tengkurap merangkak berdiri berjalan lalu akhirnya pandai berlari Demikianlah proses yang harus dijalani oleh setiap orang setiap segala sesuatu dimulai dari titik awal menjalani proses kemudian terlihat hasilnya Refleksi atas proses tersebut adalah apa yang terjadi pada saat sekarang ini bukan berangkat dari sebuah kekosongan tanpa sebab Sebagai contoh seorang penjahat kelas kakap pasti memiliki sejarah pada masa lalunya barangkali ia menyimpan pengalaman traumatik sewaktu kecil sehingga menjadikannya sebagai seseorang tanpa belas kasih Begitu pula dengan seseorang yang kini menjalani hidup dengan sukses para agamawan para cendekiawan dan lain sebagainya Mereka tentu adalah buah dari bibit yang mereka semai dahulu Singkat kata seperti kata pepatah apa yang ditanam sama seperti apa yang nanti diperoleh Hidup manusia berkembang dari bayi, balita, anak-anak, remaja hingga menjadi dewasa. Proses ini niscaya berjalan linear dan mustahil terbolak-balik. Bayi yang baru lahir dalam kondisi lemah sepenuhnya bergantung pada keberadaan orang dewasa. Lambat laun, bayi tumbuh membesar dan berkembang kemampuannya. Ia mulai mampu tengkurap, merangkak, berdiri, berjalan, lalu akhirnya pandai berlari. Demikianlah proses yang harus dijalani oleh setiap ...orang; setiap segala sesuatu dimulai dari titik awal, menjalani proses, kemudian terlihat hasilnya. Refleksi atas proses tersebut adalah apa yang terjadi pada saat sekarang ini bukan berangkat dari sebuah kekosongan tanpa sebab. Sebagai contoh, seorang penjahat kelas kakap pasti memiliki sejarah pada masa lalunya; barangkali ia menyimpan pengalaman traumatik sewaktu kecil sehingga menjadikannya sebagai seseorang tanpa belas kasih. Begitu pula dengan seseorang yang kini menjalani hidup dengan sukses, para agamawan, para cendekiawan, dan lain sebagainya. Mereka tentu adalah buah dari bibit yang mereka semai dahulu. Singkat kata, seperti kata pepatah, apa yang ditanam sama seperti apa yang nanti diperoleh.