Partai dan Struktur Sosial PARTAI DAN STRUKTUR SOSIAL Peter M Siavelis PENDAHULUAN PARTAI POLITIK DAN MASYARAKAT Partai politik menjadi penghubung utama antara masya rakat dan negara di sebagian besar Negara demokrasi kon temporer Namun sampai pergantian abad terakhir partai politik dilihat dalam kacamata yang sangat negatif dengan sebagian besar analis menggambarkan mereka sebagai ke lompok kepentingan pribadi yang mengganggu bentuk demokrasi perwakilan yang lebih murni Daalder 1983 3 Sartori 1976 3 12 Baru setelah Perang Dunia II partai mulai diterima secara universal sebagai aktor demokrasi yang perlu fungsional dan sah Namun ketika demokrasi men jadi aturan daripada pengecualian di seluruh dunia kepercayaan kepada partai politik telah terkikis Lebih dari itu keterikatan warga Negara kepada partai mengalami penurunan baik di Negara demokrasi industri maju mau pun di negara berkembang Para ahli menunjuk pada ber kurangnya arti penting partai yang menunjukkan bahwa hubungan warga Negara dan partai telah putus Dalton et al 1984 Lawson 1988 Dalton 1999 65 6 Pembelahan yang mendefinisikan partai politik selama sebagian besar periode pasca perang menjadi sangat tidak relevan Lebih lanjut data survei lintas nasional menunjukkan penurunan 1Partai dan Struktur Sosial PARTAI DAN STRUKTUR SOSIAL Peter M. Siavelis PENDAHULUAN: PARTAI POLITIK DAN MASYARAKAT Partai politik menjadi penghubung utama antara masya rakat dan negara di sebagian besar Negara demokrasi kon temporer. Namun, sampai pergantian abad terakhir partai politik dilihat dalam kacamata yang sangat negatif, dengan sebagian besar analis menggambarkan ...mereka sebagai ke lompok kepentingan pribadi yang mengganggu bentuk demokrasi perwakilan yang lebih murni (Daalder, 1983: 3; Sartori, 1976 : 3-12). Baru setelah Perang Dunia II partai mulai diterima secara universal sebagai aktor demokrasi yang perlu, fungsional, dan sah. Namun, ketika demokrasi men jadi aturan daripada pengecualian di seluruh dunia, kepercayaan kepada partai politik telah terkikis. Lebih dari itu, keterikatan warga Negara kepada partai mengalami penurunan baik di Negara demokrasi industri maju mau pun di negara berkembang. Para ahli menunjuk pada ber kurangnya arti penting partai, yang menunjukkan bahwa hubungan warga Negara dan partai telah putus (Dalton et al, 1984; Lawson, 1988; Dalton, 1999: 65-6). Pembelahan yang mendefinisikan partai politik selama sebagian besar periode pasca-perang menjadi sangat tidak relevan. Lebih lanjut, data survei lintas-nasional menunjukkan penurunan 1