PARTAI POLITIK DALAM TRANSISI PASCA KOMUNIS PARTAI POLITIK DALAM TRANSISI PASCA KOMUNIS Zsolt Enyedi P artai politik di negara negara pasca komunis biasanya dianalisis dari titik pandang demokratisasi dan kon solidasi meskipun ada fakta bahwa perkembangan terbaru dalam sistem partai ini sering tidak berhubungan dengan proses transisi atau dengan komunisme per se Runtuhnya rezim totaliter satu partai telah memberikan kepada partai politik suatu tantangan yang unik Akibatnya perilaku par tai secara substansial berbeda dari demokrasi liberal yang mapan dan demokrasi gelombang ketiga lainnya Fakta bahwa masuknya warga ke dalam tubuh politik mendahului fase kontestasi menjadikan wilayah tersebut terpisah dari Eropa Barat di mana sistem oligarki yang kompetitif meng alami demokratiasi dan Eropa Selatan di mana mobilisasi dan kontestasi berada di tingkat rendah berada di bawah otoritarianisme van Biezen 2003 26 Ketika demokratisasi mencapai Eropa Timur warganya sudah dimobilisasi dan dipolitisasi Mair 1997 180 Dengan bekal keterampilan mobilisasi kognitif mereka dapat mengandalkan penge tahuan mereka sendiri yang berbasis pendidikan dan in formasi yang diberikan oleh media massa Kajian ilmiah telah bergeser dari menekankan ke sa maan kesamaan yang mendasari Kitschelt 1992 ke me 1PARTAI POLITIK DALAM TRANSISI PASCA-KOMUNIS PARTAI POLITIK DALAM TRANSISI PASCA-KOMUNIS Zsolt Enyedi P artai politik di negara-negara pasca-komunis biasanya dianalisis dari titik pandang demokratisasi dan kon solidasi meskipun ada fakta bahwa perkembangan terbaru dalam sistem partai ini sering tidak berhubungan dengan proses transisi atau dengan komunisme per se. Runtuhnya rezim totaliter ...satu partai telah memberikan kepada partai politik suatu tantangan yang unik. Akibatnya, perilaku par tai secara substansial berbeda dari demokrasi liberal yang mapan dan demokrasi gelombang ketiga lainnya. Fakta bahwa masuknya warga ke dalam tubuh politik mendahului fase kontestasi menjadikan wilayah tersebut terpisah dari Eropa Barat, di mana sistem oligarki yang kompetitif meng alami demokratiasi, dan Eropa Selatan, di mana mobilisasi dan kontestasi berada di tingkat rendah berada di bawah otoritarianisme (van Biezen, 2003: 26). Ketika demokratisasi mencapai Eropa Timur, warganya sudah dimobilisasi dan dipolitisasi (Mair, 1997: 180). Dengan bekal keterampilan mobilisasi kognitif, mereka dapat mengandalkan penge tahuan mereka sendiri yang berbasis pendidikan dan in formasi yang diberikan oleh media massa. Kajian ilmiah telah bergeser dari menekankan ke sa maan-kesamaan yang mendasari (Kitschelt, 1992), ke me 1